Terhenti di Kualifikasi Piala Dunia, Branko Ivankovic Angkat Kaki dari Timnas China

Kiprah Branko Ivankovic sebagai pelatih kepala tim nasional China harus berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan. Asosiasi Sepak Bola China (CFA) secara resmi mengumumkan pemutusan kontrak kerja sama dengan pelatih asal Kroasia tersebut, menyusul kegagalan tim Negeri Tirai Bambu melaju ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Keputusan ini diambil setelah serangkaian hasil kurang memuaskan yang menimpa timnas China. Kekalahan 0-1 dari Indonesia pada pertandingan kesembilan Grup C, yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, menjadi pukulan telak. Gol semata wayang Ole Romeny melalui titik penalti di menit ke-45, tidak hanya memastikan kemenangan bagi skuad Garuda, tetapi juga memupuskan harapan China untuk terus bersaing di kualifikasi.

Gagal meraih poin penuh di Jakarta membuat China tak mampu mengejar ketertinggalan poin dari tim-tim pesaing. Meskipun mampu mengalahkan Bahrain di laga terakhir, kemenangan tersebut menjadi sia-sia karena tidak mampu mengangkat posisi mereka di klasemen grup. China harus puas bertengger di peringkat kelima dengan koleksi sembilan poin, terpaut tiga angka dari Indonesia yang berhak melaju ke babak selanjutnya bersama Arab Saudi.

Sebelum pengumuman resmi, Ivankovic dilaporkan telah melakukan pertemuan dengan perwakilan CFA untuk membahas situasi tim. Setelah pemecatannya, Ivankovic meninggalkan China dan terbang ke Qatar.

Dengan berakhirnya masa jabatan Ivankovic, timnas China kini berada dalam proses pencarian pelatih baru atau pelatih sementara yang akan memimpin tim dalam ajang Piala Asia Timur yang akan datang. Pergantian pelatih ini menambah panjang daftar pelatih yang pernah menangani timnas China sejak keberhasilan mereka lolos ke Piala Dunia 2002, dengan total 14 kali pergantian.

Selama kurang lebih satu tahun masa jabatannya, Ivankovic telah memimpin timnas China dalam 14 pertandingan di berbagai ajang kompetitif. Dari jumlah tersebut, China mencatatkan empat kemenangan, dua hasil imbang, dan enam kekalahan. Kemenangan-kemenangan tersebut diraih atas Singapura (4-1), Indonesia (2-1), dan Bahrain (1-0). Catatan ini memberikan persentase kemenangan sebesar 27,3 persen.