Polisi Intensifkan Penyelidikan Teror Ranjau Paku di Kawasan Wisata Gunung Bromo
Pihak Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo terus berupaya mengungkap misteri di balik aksi penyebaran ranjau paku yang meresahkan di area wisata Gunung Bromo. Tindakan ini tidak hanya membahayakan para wisatawan tetapi juga berpotensi merusak citra pariwisata daerah.
AKBP Wisnu Wardana, Kapolres Probolinggo, menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini. Sejak laporan pertama diterima, tim dari Polres Probolinggo telah diterjunkan ke lapangan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti. Beberapa ranjau paku berhasil diamankan sebagai barang bukti untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
"Kami menindaklanjuti temuan ini dengan berkoordinasi erat bersama pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)," ujar Wisnu. Koordinasi ini penting untuk memastikan penanganan kasus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi.
Selain melakukan penyelidikan, Polres Probolinggo juga mengimbau kepada seluruh pelaku wisata, khususnya para pengelola jasa wisata jip, serta masyarakat yang beraktivitas di sekitar kawasan Bromo, untuk segera melaporkan jika menemukan indikasi atau benda mencurigakan yang menyerupai ranjau paku.
Upaya preventif juga terus ditingkatkan melalui patroli gabungan yang melibatkan berbagai unsur, serta sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku wisata mengenai bahaya ranjau paku dan dampaknya terhadap sektor pariwisata. Kapolres Wisnu menekankan bahwa ranjau paku sangat merugikan, terutama bagi wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam Bromo.
"Kami terus melakukan sosialisasi kepada pelaku jasa wisata dan masyarakat bahwa ranjau paku sangat merugikan, terutama bagi wisatawan dan kegiatan pariwisata di Bromo," tegasnya.
Kasus ini bermula dari penemuan sejumlah ranjau paku di kawasan Laut Pasir Bromo, tepatnya di area Savana Kecil, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo pada Senin, 9 Juni 2025. Penemuan ini sontak menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku wisata dan masyarakat setempat. Pihak kepolisian menduga ranjau paku tersebut sengaja disebar oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Saat ini, proses penyelidikan masih terus berjalan intensif. Motif pelaku dan identitasnya masih dalam tahap pendalaman. Pihak kepolisian berharap agar insiden serupa tidak terulang kembali dan mengajak seluruh pihak untuk turut serta menjaga keamanan dan kenyamanan kawasan wisata Bromo.