Penantian Panjang Warga Muara Angke: Tanggul Mitigasi Rob Diharapkan Rampung Lebih Cepat

Warga Muara Angke, Jakarta Utara, menantikan realisasi pembangunan tanggul mitigasi rob yang dijanjikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Proyek senilai Rp 52 miliar ini ditargetkan selesai pada Desember 2025, namun warga berharap pengerjaannya dapat dipercepat mengingat dampak banjir rob yang kerap melanda kawasan tersebut.

Banjir rob telah menjadi persoalan akut bagi warga Muara Angke. Ketinggian air saat banjir rob dapat mencapai hingga 70 cm dan terjadi hampir setiap hari, terutama saat air laut pasang. Akibatnya, aktivitas warga terganggu, perabot rumah tangga dan barang elektronik kerap rusak terendam air. Meski demikian, banyak warga memilih bertahan di Muara Angke karena alasan ekonomi. Pindah ke hunian yang lebih aman bukanlah pilihan mudah karena membutuhkan biaya tambahan untuk sewa atau kontrakan.

Ketua RT 05, Ameh, menuturkan bahwa warganya sangat antusias dengan rencana pembangunan tanggul. Kunjungan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, ke lokasi dan janjinya untuk merealisasikan proyek tersebut memberikan harapan baru bagi warga. Ameh dan warga lainnya berharap agar pembangunan tanggul dapat selesai sebelum Desember 2025. Selama ini, warga hanya bisa mengandalkan cara-cara sederhana untuk melindungi barang-barang mereka dari banjir rob.

Lela (52), seorang warga yang telah tinggal di Muara Angke selama 20 tahun, mengaku sudah terbiasa dengan banjir rob. Ia menyambut baik rencana pembangunan tanggul, mengingat keluhan warga selama ini kurang direspon oleh pemerintah setempat. Lela berharap tanggul yang dibangun dapat benar-benar melindungi warga dari banjir rob yang selama ini menghantui mereka.

Warga berharap agar pembangunan tanggul mitigasi rob ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu, atau bahkan lebih cepat dari target yang ditetapkan. Realisasi proyek ini akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Muara Angke yang selama ini hidup berdampingan dengan ancaman banjir rob.