Israel Gempur Sistem Pertahanan Udara Iran, Teheran Tutup Ruang Udara Nasional
Eskalasi konflik antara Israel dan Iran mencapai titik krusial setelah Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan sistem pertahanan udara Iran di wilayah Teheran. Serangan ini mendorong Iran untuk menutup seluruh wilayah udaranya bagi penerbangan sipil hingga pemberitahuan lebih lanjut, sebagai langkah antisipasi dan perlindungan terhadap keselamatan penerbangan.
Penutupan wilayah udara ini diumumkan oleh otoritas penerbangan sipil Iran, yang menyatakan bahwa tidak ada penerbangan yang diizinkan beroperasi di bandara mana pun di seluruh negeri. Keputusan ini diambil menyusul serangkaian serangan yang diklaim Israel menyasar lokasi peluncur rudal permukaan-ke-permukaan Iran.
Militer Israel mengkonfirmasi serangan tersebut, dengan menyatakan bahwa Angkatan Udara Israel (IAF) telah berhasil menghancurkan puluhan peluncur rudal sebagai bagian dari upaya untuk melemahkan kemampuan pertahanan udara Iran. Serangan ini menandai pertama kalinya sejak dimulainya konflik, Israel menyerang target yang berjarak lebih dari 1.500 kilometer dari wilayahnya.
Konflik ini memasuki babak baru setelah sebelumnya Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap lebih dari 200 target militer dan nuklir di Iran. Iran kemudian membalas dengan serangan drone dan rudal yang menargetkan wilayah Israel. Eskalasi yang cepat ini menimbulkan kekhawatiran global tentang potensi destabilisasi kawasan lebih lanjut.
Akibat serangan yang terjadi, dilaporkan bahwa puluhan orang tewas di kedua belah pihak. Di Iran, korban termasuk komandan senior militer dan ilmuwan nuklir. Sementara itu, di Israel, serangan rudal Iran dilaporkan menyebabkan korban jiwa sipil.