Polres Asahan Bantah Tewasnya Remaja Akibat Tendangan Polisi; Sebut Korban Meninggal karena Sakit Lambung

Klarifikasi Polres Asahan Terkait Kematian Remaja

Beredar kabar di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, mengenai tewasnya seorang remaja diduga akibat ditendang oleh oknum polisi. Namun, informasi tersebut dibantah keras oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Asahan. Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, saat dikonfirmasi pada Selasa (11/3/2025) membantah tegas isu tersebut. Pernyataan Kapolres menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial dan berbagai platform daring merupakan narasi yang tidak berdasar pada fakta. Kapolres menekankan bahwa klaim 'ditendang polisi' hanyalah narasi yang berkembang di kalangan netizen, bukan fakta yang terkonfirmasi secara resmi.

Sebagai bagian dari upaya klarifikasi, tim Propam Polres Asahan telah diterjunkan langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan mendalam. Mereka melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi mata dan pihak rumah sakit terkait kondisi korban sebelum dan sesudah insiden yang berujung pada kematian remaja tersebut. Hasil penyelidikan yang komprehensif akan disampaikan oleh pihak Humas Polres Asahan. Namun, hingga saat ini, Kapolres masih enggan memberikan rincian hasil penyelidikan tersebut, menunggu rilis resmi dari tim Humas.

Kronologi Kejadian Versi Pihak Kepolisian

Kasubag Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kronologi peristiwa. Ia menegaskan bahwa informasi mengenai tewasnya remaja tersebut akibat tendangan polisi adalah tidak benar sama sekali. Menurut keterangan Iptu Anwar, peristiwa bermula saat korban bersama beberapa temannya menyaksikan balap liar. Kehadiran petugas kepolisian membuat para remaja panik dan melarikan diri menggunakan sepeda motor. Dalam situasi tersebut, korban terjatuh dan ditinggal oleh teman-temannya.

Korban mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut dan kemudian dibawa ke kantor polisi setempat untuk mendapatkan perawatan awal. Setelah itu, keluarga korban datang menjemputnya dalam keadaan masih hidup dan dalam kondisi yang disebut baik-baik saja. Iptu Anwar menekankan bahwa rekaman CCTV di kantor polisi tersebut memperkuat kesaksian ini, menunjukkan korban meninggalkan kantor polisi dalam keadaan sehat dan dijemput oleh keluarganya. Kejadian tersebut terjadi sebelum korban dinyatakan meninggal dunia.

Penyebab Kematian dan Penyelidikan Lebih Lanjut

Meskipun telah memberikan keterangan mengenai kronologi kejadian, Iptu Anwar Sanusi belum bisa memastikan penyebab pasti kematian korban. Pihak kepolisian masih terus melakukan proses penyelidikan dan meminta keterangan lebih lanjut dari pihak keluarga korban. Terungkap informasi penting bahwa korban memiliki riwayat penyakit lambung. Informasi ini sedang diselidiki lebih lanjut untuk mencari tahu hubungannya dengan kematian korban. Proses interogasi dan pengumpulan bukti masih berlanjut untuk memastikan rangkaian peristiwa yang menyebabkan meninggalnya remaja tersebut.

Kesimpulannya, Polres Asahan secara tegas membantah tudingan bahwa kematian remaja tersebut disebabkan oleh tindakan kekerasan fisik dari oknum polisi. Pihak kepolisian menekankan pentingnya menunggu hasil penyelidikan resmi sebelum menyimpulkan penyebab kematian korban.