Polemik Lokasi KKN Jokowi, Klaim Fiktif Dimentahkan Bukti Sejarah Desa
Polemik Lokasi KKN Jokowi, Klaim Fiktif Dimentahkan Bukti Sejarah Desa
Ahli forensik digital, Rismon Sianipar, kembali melontarkan pernyataan kontroversial terkait Presiden Joko Widodo. Kali ini, Rismon mempertanyakan keabsahan lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi saat masih berstatus mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Rismon mengklaim bahwa Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tempat Jokowi melaksanakan KKN, baru berdiri pada tahun 2000-an. Padahal, Jokowi lulus dari UGM pada tahun 1985.
Menanggapi tudingan tersebut, Rismon berencana melakukan kunjungan langsung ke Kecamatan Wonosegoro untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Dia mengungkapkan keraguannya atas informasi yang beredar di media sosial mengenai waktu pendirian desa-desa di Wonosegoro.
Tudingan Rismon ini segera mendapatkan bantahan keras dari Sekretaris Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Tofan Bangkit Sanjaya. Tofan menegaskan bahwa klaim yang menyebut Desa Ketoyan baru berdiri pada tahun 2000-an adalah tidak benar dan menyesatkan. Menurutnya, Desa Ketoyan telah eksis jauh sebelum itu dan memiliki dokumen administratif yang sah.
"Desa Ketoyan sudah ada sejak tahun 1954. Bahkan saat itu sudah memiliki struktur pemerintahan desa lengkap, termasuk lurah, carik (sekretaris desa), dan perangkat lain," ujar Tofan sambil menunjukkan buku catatan desa sebagai bukti. Dalam buku tersebut tercatat bahwa pada 13 September 1954, Bupati Boyolali telah mengesahkan jabatan Lurah Djentoe Abdul Wahab melalui Surat Keputusan (SK).
Tofan juga menunjukkan buku Later C dan dokumen-dokumen kuno lainnya yang semakin memperkuat bukti bahwa Desa Ketoyan telah ada jauh sebelum tahun 2000. Dia menyimpulkan bahwa berdasarkan data dan dokumen desa, pernyataan yang menyebut Desa Ketoyan baru terbentuk pada tahun 2000-an adalah keliru dan menyesatkan.
Selain bukti administratif, keberadaan Jokowi saat melaksanakan KKN di Desa Ketoyan juga dikonfirmasi oleh warga setempat. Muh Huri, seorang warga berusia 70 tahun, mengaku berinteraksi langsung dengan Jokowi selama sekitar tiga bulan masa KKN.
"Iya, (salah satunya) Pak Jokowi. Saya pernah ketemu beliau selama sekitar tiga bulan waktu KKN," ungkap Huri. Ia bahkan menceritakan pengalaman uniknya bersama Jokowi saat keduanya pergi ke Solo untuk membeli gitar menggunakan motor Vespa. Gitar tersebut rencananya akan digunakan untuk mengiringi Jokowi menyanyikan lagu "Stuck on You" saat malam perpisahan KKN, meskipun akhirnya batal karena pemain musik tidak menguasai lagunya.
Kesaksian lain datang dari Zainal Muhizin, seorang warga berusia 80 tahun, yang meskipun tidak melihat langsung aktivitas para mahasiswa, tetapi mendengar langsung dari orang tuanya bahwa mahasiswa UGM kala itu tinggal di rumah lurah setempat, Djentoe Abdul Wahab. Kesaksian warga ini semakin memperkuat fakta bahwa Jokowi memang pernah melaksanakan KKN di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.
Dengan adanya bantahan dari pihak desa dan kesaksian warga, klaim Rismon Sianipar mengenai lokasi KKN Jokowi yang fiktif menjadi terbantahkan. Bukti-bukti sejarah dan kesaksian warga menunjukkan bahwa Desa Ketoyan telah lama berdiri dan Jokowi memang pernah melaksanakan KKN di sana.
- Bantahan Sekdes dan Warga
- Tudingan Rismon dibantah oleh Sekretaris Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Tofan Bangkit Sanjaya.
- Ia menyebut klaim yang mengatakan Desa Ketoyan baru berdiri tahun 2000-an adalah tidak benar dan menyesatkan.