Konflik Israel-Iran Memanas, Pemerintah Siaga Lindungi WNI
markdown Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Menyusul serangan yang terjadi antara kedua negara, Kemlu RI terus memantau secara seksama kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran.
Juru Bicara Kemlu RI, Roy Soemirat, menyampaikan bahwa Indonesia memandang aksi saling serang ini sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan berpotensi memperburuk stabilitas kawasan. "Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan atau menyebabkan ketidakstabilan," ujarnya.
Meskipun belum ada rencana evakuasi WNI dalam waktu dekat, Kemlu RI telah mengambil langkah-langkah antisipatif. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tehran telah menyusun rencana kontingensi untuk melindungi WNI dan telah meningkatkan status keamanan menjadi Siaga 2 sejak Juli 2024.
"Kami terus memantau dengan cermat kondisi WNI dan menjalin komunikasi yang erat dengan mereka di Iran, termasuk di Kota Qom, tempat sekitar 260 mahasiswa Indonesia belajar. Sejauh ini, para mahasiswa tersebut tidak terdampak langsung oleh serangan," jelas Roy.
Berdasarkan data KBRI Tehran, terdapat 383 WNI yang menetap di Iran. Kemlu RI mengimbau kepada seluruh WNI di Iran untuk segera menghubungi hotline KBRI Tehran di nomor +989024668889 jika menghadapi situasi darurat.
Eskalasi konflik antara Israel dan Iran memasuki babak baru dengan saling melancarkan serangan. Situasi ini bermula dari serangan Israel yang menargetkan sejumlah fasilitas nuklir dan militer Iran. Iran kemudian membalas dengan meluncurkan drone dan rudal ke wilayah Israel. Israel pun merespons dengan serangan udara yang ditujukan untuk melumpuhkan pertahanan udara Iran.
Kemlu RI terus berupaya untuk memastikan keselamatan dan keamanan WNI di tengah situasi yang berkembang ini. Pemerintah Indonesia akan terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi WNI.
Berikut adalah beberapa langkah antisipasi yang telah disiapkan:
- Pemantauan Intensif: Kemlu RI dan KBRI Tehran terus memantau perkembangan situasi di Iran.
- Komunikasi Aktif: Menjalin komunikasi erat dengan WNI di Iran untuk mendapatkan informasi terkini dan memberikan bantuan yang diperlukan.
- Rencana Kontingensi: Menyusun dan memperbarui rencana evakuasi WNI jika situasi memburuk.
- Hotline Darurat: Menyediakan hotline darurat KBRI Tehran untuk WNI yang membutuhkan bantuan.
Pemerintah Indonesia mengimbau kepada seluruh WNI di Iran untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan dari KBRI Tehran. Keselamatan WNI menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia dalam situasi yang penuh tantangan ini.