SMPN 1 Purbalingga Terima Kucuran Dana Revitalisasi Senilai Rp 1,4 Miliar: Fokus pada Perbaikan Infrastruktur dan Pelestarian Cagar Budaya

Purbalingga, Jawa Tengah - SMP Negeri 1 Purbalingga menjadi satu-satunya sekolah tingkat SMP di Kabupaten Purbalingga yang terpilih menerima bantuan program revitalisasi sekolah tahap pertama tahun 2025. Bantuan ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di seluruh Indonesia.

Dana sebesar Rp 1,4 miliar dikucurkan untuk merevitalisasi empat prasarana utama di sekolah tersebut. Keempatnya meliputi perbaikan ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS), renovasi ruang kelas yang mengalami kerusakan, pemugaran ruang administrasi yang juga merupakan bangunan cagar budaya, serta pembangunan musala yang lebih representatif. Kepala Sekolah SMPN 1 Purbalingga, Eni Rundiati, menyampaikan rasa syukur atas bantuan ini. Ia menekankan bahwa program revitalisasi ini sangat sesuai dengan kebutuhan mendesak sekolah, mengingat kondisi bangunan yang sudah tua dan mengalami kerusakan di beberapa bagian.

Prioritas utama dalam revitalisasi ini adalah perbaikan ruang kelas yang atapnya sering bocor saat hujan deras. Kondisi ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar terganggu dan siswa harus dipindahkan ke laboratorium IPA. Selain itu, selasar sekolah juga kerap tergenang air saat hujan lebat, menambah ketidaknyamanan bagi siswa dan guru. Dengan adanya program revitalisasi ini, diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan aman, tanpa khawatir akan kebocoran atap atau lantai yang licin.

Selain perbaikan ruang kelas, revitalisasi juga mencakup pembangunan musala baru dan ruang UKS yang lebih modern. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan kegiatan keagamaan di sekolah. Dengan fasilitas yang lebih baik, diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih semangat dan termotivasi.

Eti menjelaskan bahwa dari total 27 ruang kelas yang ada di SMPN 1 Purbalingga, sebanyak 7 ruang kelas akan direvitalisasi, ditambah dengan 1 musala, 1 gedung administrasi cagar budaya, dan UKS. Dana revitalisasi sebesar Rp 1,4 miliar akan dikerjakan dalam waktu 120 hari. Pencairan dana dilakukan dalam dua tahap, dengan tahap pertama sebesar 70% (Rp 984.172.000) telah dicairkan pada 7 Mei. Tahap kedua akan dicairkan setelah progres revitalisasi mencapai 50%.

Menerima dana yang besar, Eti merasa memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola dana tersebut. Ia menekankan pentingnya tata kelola yang baik dan partisipasi masyarakat dalam proses revitalisasi. Untuk itu, ia rutin mengadakan koordinasi dan evaluasi setiap minggunya untuk memastikan bahwa dana digunakan secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) dan petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Program revitalisasi sekolah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Dengan sarana dan prasarana yang lebih baik, diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih optimal dan meraih prestasi yang lebih tinggi. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk melestarikan bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang tinggi.

Revitalisasi SMPN 1 Purbalingga ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat semakin maju dan berkualitas.