Pemerintah Prioritaskan Kemitraan Swasta dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional

markdown Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan sektor swasta dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan merata di seluruh Indonesia. Penegasan ini disampaikan dalam pidato penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6).

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui disiplin fiskal yang ketat, penyederhanaan perizinan, dan percepatan pembebasan lahan. Langkah-langkah ini dirancang untuk menarik investasi swasta dan mempercepat realisasi proyek-proyek strategis nasional. Pemerintah, kata Prabowo, optimis dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk menjadi negara maju dengan ekonomi yang kuat.

Peran Strategis Danantara dan Skema Pembiayaan Alternatif

Presiden juga menyoroti peran strategis Danantara, Sovereign Wealth Fund Indonesia, sebagai mitra investasi aktif dalam proyek-proyek infrastruktur. Keberadaan Danantara diharapkan dapat mendorong model kemitraan yang saling menguntungkan antara pemerintah dan investor swasta. Selain itu, pemerintah juga mendorong pemanfaatan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Green Bonds, dan Blended Finance sebagai alternatif pembiayaan yang berkelanjutan.

Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menambahkan bahwa pemerintah sedang menggeser paradigma pembangunan infrastruktur dari pendekatan birokratis menjadi model kolaboratif yang lebih menekankan peran sektor swasta dan inovasi pembiayaan. Untuk mempercepat implementasi, pemerintah berencana membentuk Project Facilitation Office yang akan berfungsi sebagai pusat percepatan investasi infrastruktur. Kantor ini akan melibatkan Kementerian Investasi dan Hilirisasi, BKPM, serta kementerian terkait, meniru model sukses yang diterapkan di Singapura, Hong Kong, dan Australia.

Peluncuran Project Catalog 2025

Sebagai tindak lanjut dari konferensi ICI, AHY meluncurkan Project Catalog 2025, yang berisi sekitar 40 proyek prioritas yang ditawarkan kepada investor domestik dan internasional. Proyek-proyek ini mencakup berbagai sektor, termasuk:

  • Transportasi
  • Energi
  • Air bersih
  • Pengelolaan sampah
  • Perumahan
  • Kota cerdas

Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh lebih dari 7.000 peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, dan banyak negara lainnya. Kehadiran investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie, GIC, World Bank, IFC, ADB, dan The Asia Group, menunjukkan minat yang besar terhadap potensi investasi infrastruktur di Indonesia.

Fokus pada Swasembada dan Kepastian Hukum

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan air. Ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum dan kepastian hukum sebagai fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi jangka panjang. Pemerintah bertekad untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menarik bagi investor.