Eri Cahyadi Jalin Komunikasi Intensif dengan Forum Solidaritas Madura, Aksi Unjuk Rasa Jukir Batal

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, berhasil meredakan potensi aksi unjuk rasa yang direncanakan oleh Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) terkait dengan penertiban juru parkir (jukir) ilegal di Kota Pahlawan. Upaya ini dilakukan melalui serangkaian pertemuan dan dialog konstruktif yang menekankan pentingnya penegakan aturan demi kenyamanan dan keamanan warga Surabaya.

Eri Cahyadi menjelaskan bahwa pertemuan dengan FSMI pada hari Jumat, 13 Juni 2025, menjadi kunci dalam mencapai kesepahaman. Dalam pertemuan tersebut, Eri Cahyadi memberikan penjelasan rinci mengenai kebijakan penertiban jukir liar yang selama ini meresahkan masyarakat. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan sistem parkir yang lebih tertib, transparan, dan akuntabel. Salah satu poin penting yang ditekankan adalah kewajiban jukir untuk memberikan karcis parkir kepada setiap pengguna jasa parkir, serta larangan menarik tarif parkir melebihi ketentuan yang berlaku.

Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi perhatian dalam penertiban jukir:

  • Penggunaan Karcis Resmi: Jukir wajib memberikan karcis parkir resmi kepada setiap pengguna jasa parkir sebagai bukti pembayaran yang sah.
  • Tarif Sesuai Ketentuan: Jukir dilarang menarik tarif parkir melebihi tarif yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
  • Identitas Jelas: Jukir diwajibkan mengenakan rompi perusahaan sebagai identitas resmi.

FSMI, setelah mendengarkan penjelasan dari Eri Cahyadi, akhirnya memahami tujuan mulia dari kebijakan penertiban jukir ini. Mereka menyadari bahwa kebijakan ini bukan untuk merugikan para jukir, melainkan untuk menciptakan lingkungan parkir yang lebih baik dan memberikan kepastian hukum bagi pengguna jasa parkir.

Eri Cahyadi juga mengimbau kepada seluruh warga Surabaya untuk turut serta dalam mengawasi dan melaporkan segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh oknum jukir. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan Surabaya dapat menjadi kota yang aman, nyaman, dan tertib bagi semua.

"Warga Surabaya kan kepengin ngono tok to (keinginannya hanya begitu saja kan) aman, nyaman. Nah, yang kalau ternyata ada oknum yang itu (melanggar) ya ayo kita lawan begitu loh," jelas Eri.