Universitas Udayana Selidiki Dugaan Kebocoran Data Mahasiswa Terkait Kasus Penipuan Online

Universitas Udayana (Unud) tengah melakukan investigasi mendalam terkait dugaan kebocoran data yang dialami oleh sejumlah mahasiswa. Investigasi ini menyusul laporan mengenai teror panggilan spam dan kasus penipuan online yang menimpa puluhan mahasiswa Unud. Salah satu korban bahkan dilaporkan mengalami kerugian mencapai Rp 141 juta.

Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana, Dewi Pascarani, menyatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi indikasi kebocoran data yang berasal dari salah satu situs web resmi universitas. Sejak laporan pertama diterima pada hari Jumat, tim IT Unud langsung bergerak cepat untuk mengidentifikasi sumber kebocoran dan melakukan tindakan pencegahan.

"Kami terus berupaya menemukan titik lemah dalam sistem keamanan kami dan memperkuatnya untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan," ujar Dewi.

Dewi juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademika Unud untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan universitas. Ia menekankan pentingnya memverifikasi setiap informasi yang diterima melalui saluran resmi Unud.

"Kami mengimbau mahasiswa untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. Selalu lakukan konfirmasi melalui kanal informasi resmi Universitas Udayana," tegasnya.

Kasus penipuan ini bermula ketika DS, salah seorang mahasiswa Unud, menerima panggilan telepon dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai anggota kepolisian dari Polda Sumatera Utara dan biro keuangan Surabaya. Penelepon tersebut menuduh DS terlibat dalam kasus pencucian uang dan menyebutkan data pribadi DS dengan akurat, termasuk nama lengkap dan Nomor Induk Kependudukan (NIK). AS, teman dekat DS, mengungkapkan bahwa korban mengalami trauma mendalam akibat kejadian tersebut dan enggan berkomunikasi dengan orang lain.

Universitas Udayana berkomitmen untuk melindungi data pribadi mahasiswa dan terus meningkatkan sistem keamanan informasi. Langkah-langkah yang telah diambil antara lain:

  • Peningkatan Keamanan Website: Memperketat sistem keamanan seluruh website dan sistem informasi universitas.
  • Investigasi Mendalam: Melakukan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi sumber kebocoran data.
  • Sosialisasi Keamanan: Mengintensifkan sosialisasi mengenai keamanan data dan modus penipuan kepada mahasiswa dan civitas akademika.
  • Kerjasama dengan Pihak Berwajib: Berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus penipuan yang terjadi.

Diharapkan dengan langkah-langkah ini, Universitas Udayana dapat meminimalisir risiko kebocoran data dan melindungi mahasiswa dari ancaman penipuan online.