Inovasi Pendidikan: Smartboard Ubah Lanskap Pembelajaran di Banyumas
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi salah satu wilayah percontohan dalam program digitalisasi pendidikan yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Program ini diwujudkan melalui penyaluran papan tulis interaktif atau smartboard ke sejumlah sekolah dasar, sebagai bagian dari inisiatif yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025.
Pada momen Hardiknas 2025, Kemendikdasmen mendistribusikan smartboard ke 21 sekolah di berbagai penjuru Indonesia. Di Kabupaten Banyumas, dua sekolah, yaitu SDN 3 Sudagaran dan SDN 2 Purwokerto Wetan, terpilih sebagai penerima manfaat program ini. Kehadiran smartboard diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan membawa nuansa baru dalam kegiatan belajar mengajar.
Kepala Sekolah SDN 3 Sudagaran, Suwito, menyambut baik bantuan smartboard ini. Menurutnya, smartboard akan sangat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Kemendikdasmen juga telah memberikan pelatihan kepada para guru di sekolahnya untuk menggunakan smartboard.
"Kami sangat berharap, secara bertahap, setiap kelas memiliki satu smartboard. Dengan begitu, pembelajaran akan menjadi lebih efektif," ujar Suwito saat acara Press Tour Kemendikdasmen di SDN 3 Sudagaran, Sabtu (14/6/2025).
Strategi Penggunaan dengan Jadwal Terstruktur
Keterbatasan jumlah smartboard menjadi tantangan tersendiri. SDN 3 Sudagaran menyiasatinya dengan membuat jadwal penggunaan yang terstruktur. Setiap kelas akan mendapatkan alokasi waktu khusus untuk memanfaatkan smartboard.
"Karena kami belum memiliki ruang laboratorium khusus, smartboard ditempatkan di satu ruangan. Setiap kelas akan mendapat giliran untuk belajar di ruangan tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan," jelas Suwito.
Ia menambahkan, sistem rolling atau bergilir akan diterapkan agar seluruh siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk merasakan manfaat pembelajaran berbasis digital. Misalnya, kelas 1 menggunakan ruangan smartboard pada hari ini, kemudian kelas 2 akan menggunakan ruangan tersebut esok hari, dan seterusnya.
Rizky Nursifa, Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SDN 2 Purwokerto Wetan, juga mengungkapkan hal serupa. Sekolahnya telah menyusun jadwal penggunaan smartboard yang tidak hanya ditujukan untuk siswa, tetapi juga guru.
"Jadwal sudah dibuat sedemikian rupa. Misalnya, pada hari Senin, jam ketiga, kelas 1 akan menggunakan smartboard. Guru kelas 1 dipersilakan memanfaatkan smartboard pada jam tersebut," kata Rizky.
Pelatihan Intensif dan Kolaborasi Antar Guru
Para guru di SDN 3 Sudagaran dan SDN 2 Purwokerto Wetan telah mengikuti pelatihan intensif dari Kemendikdasmen. Mereka dipersiapkan untuk menjadi motor penggerak digitalisasi pendidikan di sekolah masing-masing.
Suwito menjelaskan bahwa pelatihan praktis telah dilaksanakan di SDN 3 Sudagaran. Namun, menjelang tahun ajaran baru 2025/2026, pihaknya berencana mengadakan bimbingan teknis (bimtek) atau workshop untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan smartboard.
Rizky juga bersemangat untuk berbagi ilmu dengan rekan-rekannya. Ia akan berkolaborasi dan saling belajar agar smartboard dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Saya akan berbagi pengalaman dan berkolaborasi dengan teman-teman guru untuk sama-sama belajar memanfaatkan smartboard ini. Saya juga masih baru, jadi kita sama-sama belajar agar smartboard ini bisa bermanfaat bagi kita semua, baik sebagai guru maupun siswa," ungkapnya.
Smartboard dapat digunakan untuk berbagai mata pelajaran. Guru akan membuat bahan ajar digital dalam berbagai format, termasuk memanfaatkan platform Ruang Murid dari Kemendikdasmen. Metode pembelajaran inovatif ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan pada akhirnya meningkatkan prestasi mereka.