Indonesia Gandeng Jepang Kembangkan Industri Sarang Burung Walet Premium

Indonesia berupaya memperkuat posisinya sebagai produsen sarang burung walet terbesar di dunia melalui kolaborasi strategis dengan Jepang. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengajak investor dan distributor Jepang untuk membangun kemitraan jangka panjang dengan produsen sarang burung walet Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk mengembangkan produk inovatif yang sesuai dengan preferensi konsumen Jepang yang semakin sadar akan kesehatan.

"Kemitraan ini menawarkan kesempatan istimewa untuk berinteraksi langsung dengan eksportir unggulan kami dan mengalami sendiri kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia yang luar biasa," kata Roro dalam keterangan resminya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi yang melampaui sekadar distribusi, termasuk keterlibatan dalam penelitian dan pengembangan produk, desain kemasan yang menarik, serta strategi pemasaran yang efektif untuk pasar Jepang.

Pasar Jepang sangat menghargai kemurnian bahan baku, fungsionalitas produk, dan nilai-nilai tradisional dalam menjaga kesehatan. Hal ini menjadikan Jepang mitra yang ideal bagi Indonesia untuk menciptakan minuman kesehatan berbasis sarang burung walet yang memenuhi standar kualitas, keamanan, dan inovasi tertinggi. Pemerintah Indonesia dan para pemangku kepentingan terus berupaya meningkatkan standar dan sistem pelacakan produk untuk memastikan produk Indonesia memenuhi regulasi impor Jepang yang ketat.

Sarang burung walet merupakan komoditas bernilai tinggi dengan potensi pertumbuhan yang signifikan. Produk Indonesia unggul dalam kandungan gizi, ketertelusuran, keberlanjutan, serta proses pengolahan yang otentik, termasuk praktik panen yang etis dan produksi higienis yang tersertifikasi. Lebih dari 90 persen produksi sarang burung walet dunia berasal dari Indonesia, menjadikannya pemimpin pasar global.

Selain inisiatif kolaborasi sarang burung walet, Wamendag Dyah Roro Esti juga memimpin delegasi Indonesia dalam presentasi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Paviliun Indonesia pada ajang Expo 2025 Osaka, Jepang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia dan memperkenalkan produk-produk berkelanjutan dari berbagai sektor.

"Sejalan dengan tema besar Expo 2025 Osaka, yang berfokus pada masa depan berkelanjutan, produk yang kami hadirkan merupakan bagian dari lini produk berkelanjutan untuk sektor bahan bangunan, makanan dan minuman, serta fesyen," ujar Roro saat presentasi di Osaka.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah memfasilitasi forum bisnis dan penjajakan bisnis (one-on-one business matching) yang diikuti oleh 15 pelaku usaha, sebagian besar dari UMKM. Mereka memamerkan produk unggulan yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberlanjutan dan berkesempatan untuk melakukan presentasi langsung di Paviliun Indonesia.

Pameran ini berlangsung selama dua hari, dengan sektor bahan bangunan serta makanan dan minuman ditampilkan pada 12 Juni 2025, diikuti oleh sektor fesyen pada 13 Juni 2025.

Berikut adalah poin-poin penting:

  • Kolaborasi Indonesia-Jepang: Fokus pada pengembangan produk sarang burung walet yang sesuai dengan pasar Jepang.
  • Kualitas dan Keberlanjutan: Menekankan kemurnian bahan, fungsionalitas, dan tradisi kesehatan alami.
  • Promosi UMKM di Expo 2025 Osaka: Menampilkan produk berkelanjutan dari berbagai sektor untuk meningkatkan ekspor.