Waspada Bahaya Overhidrasi: Konsumsi Air Berlebihan Ancam Kesehatan Ginjal
Kebutuhan cairan tubuh yang terpenuhi adalah kunci utama kesehatan. Namun, seringkali, anggapan bahwa semakin banyak minum air semakin baik, justru menjebak kita pada kondisi yang berbahaya. Overhidrasi, atau kelebihan cairan, menjadi ancaman serius bagi fungsi ginjal dan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Overhidrasi terjadi ketika asupan cairan melebihi kemampuan ginjal untuk memproses dan mengeluarkan kelebihan tersebut. Kondisi ini memicu penurunan kadar natrium dalam darah, yang dikenal sebagai hiponatremia. Hiponatremia memunculkan berbagai keluhan seperti mual, kelelahan, hingga pembengkakan pada sel-sel tubuh. Dokter spesialis urologi, dr. I Nyoman Palgunadi, SpU., menekankan pentingnya keseimbangan dalam konsumsi air, terutama bagi individu dengan riwayat gangguan ginjal. Ginjal yang terbebani oleh cairan berlebih dapat mengalami penurunan fungsi secara bertahap. Retensi cairan juga dapat terjadi, ditandai dengan pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki.
Berikut adalah tanda-tanda overhidrasi yang perlu diwaspadai:
- Urine yang sangat jernih dan frekuensi buang air kecil yang meningkat
- Mual atau pusing tanpa alasan yang jelas
- Pembengkakan pada tangan, kaki, atau wajah
Dokter Palgunadi menyarankan untuk tidak mengabaikan tanda-tanda ini dan segera mencari evaluasi medis jika terjadi berulang. Penting untuk diingat bahwa kebutuhan cairan setiap individu berbeda-beda, tergantung pada tingkat aktivitas fisik, suhu lingkungan, dan kondisi kesehatan. Memaksakan diri untuk minum air dalam jumlah besar tanpa memperhatikan kebutuhan tubuh hanya akan meningkatkan risiko overhidrasi. Pemantauan fungsi ginjal secara berkala, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, juga merupakan langkah penting untuk mencegah komplikasi akibat kelebihan cairan.