MUI Sulsel Imbau Jemaah Haji Debarkasi Makassar Hindari Gaya Hidup Mewah Setelah Kembali dari Tanah Suci
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyampaikan imbauan kepada para jemaah haji yang tiba melalui debarkasi Makassar untuk tidak menampilkan gaya hidup yang berlebihan atau glamor setelah kembali dari Tanah Suci. Imbauan ini muncul seiring dengan adanya sorotan terhadap beberapa jemaah yang tampil mencolok dengan perhiasan dan pakaian mewah saat tiba di tanah air.
Fenomena ini terlihat saat kedatangan 392 jemaah haji dari Kabupaten Pinrang dan Makassar di Asrama Haji Sudiang. Beberapa jemaah, seperti Santi (41) dari Pinrang, mengenakan kebaya berhias manik-manik dan berbagai perhiasan. Santi menjelaskan bahwa perhiasan tersebut dibeli di Madinah dengan harga yang terjangkau, namun penampilannya tetap menarik perhatian. Jemaah lain, Rusnah (40), juga tampil modis dengan perhiasan yang dibelinya di Madinah.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Sulsel, Syamsul Bahri Abd Hamid, mengakui bahwa penampilan glamor jemaah haji setelah kembali dari Tanah Suci bukanlah hal baru. Menurutnya, hal ini seringkali merupakan bentuk kegembiraan jemaah dalam menyambut keluarga. Meskipun agama tidak melarang penggunaan perhiasan, Syamsul menekankan pentingnya menghindari sikap berlebihan dan pamer. MUI Sulsel sendiri tidak berencana mengeluarkan fatwa khusus terkait penampilan jemaah haji, karena hal ini dianggap sebagai bagian dari adat dan tradisi setempat. Namun, edukasi kepada jemaah haji sebelum kembali dari Tanah Suci tetap diperlukan, dan petugas haji diharapkan dapat berperan dalam memberikan pemahaman.
Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel juga mengakui keterbatasannya dalam mengatur penampilan jemaah haji. Humas Kanwil Kemenag Sulsel, Wardy Siradj, menjelaskan bahwa berpenampilan glamor seringkali dianggap sebagai cara untuk memuliakan ibadah haji oleh sebagian jemaah. Meskipun demikian, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid, secara rutin mengimbau jemaah untuk mengenakan pakaian batik haji saat kembali ke tanah air. Imbauan ini disampaikan selama manasik haji dan oleh ketua kloter. Wardy juga melaporkan bahwa kepulangan jemaah haji debarkasi Makassar berjalan lancar tanpa adanya pelanggaran terkait barang-barang terlarang.
Embarkasi Makassar memberangkatkan 15.876 jemaah haji dari 8 provinsi di wilayah timur Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada 1.961 jemaah haji debarkasi Makassar yang tiba di Sulsel dari lima kloter. Sementara itu, dilaporkan bahwa 23 jemaah haji embarkasi Makassar meninggal dunia di Tanah Suci.