Wisatawan Asal Arab Saudi Kehilangan Belasan Juta Rupiah Akibat Aksi Penjambretan di Seminyak

Aksi Kriminal Menimpa Wisatawan di Seminyak, Bali

Seorang wisatawan lanjut usia asal Arab Saudi, Elayan Khalid Ali, menjadi korban penjambretan di kawasan wisata Seminyak, Bali. Insiden tersebut terjadi pada Senin dini hari, 9 Juni 2025, dan mengakibatkan kerugian materi yang cukup besar bagi korban.

Menurut keterangan yang diperoleh, peristiwa bermula ketika Elayan Khalid Ali sedang berjalan kaki di sepanjang trotoar Jalan Basangkasa sekitar pukul 01.00 WITA. Saat itu, korban membawa sebuah tas ransel yang berisi uang tunai senilai Rp 10 juta dan lima buah paspor. Tanpa diduga, seorang pelaku yang mengendarai sepeda motor dari arah belakang, merampas tas ransel milik korban.

Korban yang terkejut dengan kejadian tersebut, sempat berusaha mengejar pelaku sambil berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Namun, pelaku berhasil melarikan diri dengan sepeda motornya. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian uang tunai dan kehilangan dokumen perjalanan penting.

Upaya Pengejaran Pelaku Sedang Dilakukan

Kepolisian Sektor Kuta, di bawah komando Kapolsek AKP Agus Riwayanto Diputra, telah menerima laporan terkait kasus penjambretan ini. Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas dan menangkap pelaku.

"Kami telah menerima laporan terkait penjambretan ini dan saat ini anggota Reskrim Polsek Kuta sedang melakukan penyelidikan mendalam," ujar AKP Agus Riwayanto Diputra.

Lebih lanjut, AKP Agus Riwayanto Diputra menjelaskan bahwa pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari para saksi yang berada di lokasi kejadian dan memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di sekitar Jalan Basangkasa. Data-data ini diharapkan dapat membantu petugas dalam mengidentifikasi ciri-ciri pelaku dan melacak keberadaannya.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya wisatawan, untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi tindak kriminalitas. Jangan membawa uang tunai dalam jumlah besar saat bepergian dan simpan barang-barang berharga di tempat yang aman," imbau AKP Agus Riwayanto Diputra.

Kasus penjambretan ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat. Upaya peningkatan keamanan dan patroli rutin akan terus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang. Keamanan dan kenyamanan wisatawan merupakan prioritas utama, mengingat sektor pariwisata merupakan tulang punggung perekonomian Bali.

Dampak Terhadap Pariwisata Bali

Insiden penjambretan ini tentu saja dapat memberikan dampak negatif terhadap citra pariwisata Bali. Oleh karena itu, pihak kepolisian dan pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin untuk segera menangkap pelaku dan memberikan rasa aman kepada para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Peningkatan keamanan di tempat-tempat wisata, pemasangan CCTV di lokasi-lokasi strategis, dan sosialisasi mengenai keamanan kepada wisatawan akan terus digalakkan. Diharapkan, dengan upaya-upaya ini, Bali tetap menjadi destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi semua orang.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keamanan lingkungan. Sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan Bali yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh wisatawan.