Strategi Ampuh Jaga Keran Air Bebas Karat dan Lumut: Panduan Perawatan Rumah
Keran air adalah komponen penting dalam sistem sanitasi rumah tangga, perannya krusial dalam menyediakan akses air bersih untuk berbagai keperluan sehari-hari. Namun, seperti halnya peralatan rumah tangga lainnya, keran air memerlukan perawatan yang tepat agar tetap berfungsi optimal dan memiliki umur pakai yang panjang.
Masalah umum yang sering dihadapi pada keran air meliputi penurunan debit air secara tiba-tiba, munculnya lumut, penumpukan kotoran, hingga kesulitan menutup keran dengan rapat. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab kerusakan keran air, salah satunya adalah kualitas air yang digunakan. Air bersih cenderung tidak merusak material yang dilaluinya, berbeda dengan air berlumpur atau air sadah yang dapat menyebabkan penyumbatan dan korosi.
Berikut adalah beberapa langkah preventif dan praktis yang dapat diterapkan untuk merawat keran air di rumah, sehingga mencegah kerusakan dini dan memperpanjang masa pakainya:
1. Hindari Penggunaan Spons Kawat yang Kasar
Spons kawat memang efektif untuk membersihkan noda membandel pada permukaan yang keras. Namun, penggunaannya pada keran air sebaiknya dihindari. Permukaan spons kawat yang abrasif dapat menggores dan merusak lapisan pelindung keran, yang berfungsi mencegah karat dan korosi.
2. Manfaatkan Bahan Pembersih Alami yang Lembut
Untuk membersihkan keran air, Anda tidak perlu menggunakan bahan kimia yang keras dan mahal. Bahan-bahan alami seperti perasan lemon, sabun cuci piring, atau cuka dapat menjadi alternatif yang efektif dan aman. Bahan kimia keras justru dapat merusak material keran, menyebabkan korosi, atau bahkan membuatnya meleleh.
3. Bersihkan Aerator Secara Rutin
Aerator adalah komponen yang terpasang di ujung keran dan berfungsi untuk menghemat air, mengurangi percikan, dan menjaga tekanan air tetap stabil. Karena menjadi jalur keluar air, aerator rentan terhadap penumpukan kotoran dan penyumbatan.
Berikut cara membersihkannya:
- Lepaskan aerator dari keran.
- Rendam dalam air hangat yang dicampur dengan cuka putih.
- Sikat perlahan menggunakan sikat gigi bekas hingga bersih.
4. Hilangkan Kerak yang Membandel
Selain aerator, bagian leher keran juga sering menjadi tempat menempelnya kerak putih. Jika dibiarkan, kerak ini dapat merusak lapisan pelindung keran. Untuk membersihkannya, Anda dapat menggunakan cuka, sabun cuci piring, atau baking soda.
5. Rendam Keran untuk Membersihkan Kotoran Bagian Dalam
Selain bagian luar, bagian dalam keran juga perlu dibersihkan secara berkala. Lumut, lumpur, dan kotoran halus dapat menumpuk di bagian dalam keran dan mempengaruhi kualitas air yang keluar.
Cara membersihkannya:
- Lepaskan keran dari instalasi.
- Rendam dalam air cuka semalaman.
- Bilas dengan air bersih.
- Pasang kembali keran pada instalasi.
Dengan menerapkan langkah-langkah perawatan sederhana ini secara rutin, Anda dapat menjaga keran air di rumah tetap bersih, berfungsi optimal, dan terhindar dari kerusakan akibat karat dan lumut.