Dari Pemandu Wisata ke Pocong Multilingual: Kisah Unik Agung Hanapi di Bandung

Di tengah hiruk pikuk Jalan Asia Afrika, Bandung, sosok pocong mencuri perhatian. Agung Hanapi, pria berusia 55 tahun, menjelma menjadi ikon jalanan dengan kostum pocongnya yang khas. Namun, di balik kain kafan yang membalut tubuhnya, tersimpan kisah perjalanan hidup yang menarik.

Sebelum dikenal sebagai 'pocong multibahasa', Agung adalah seorang pemandu wisata profesional yang malang melintang di Yogyakarta. Ia mengawali karirnya di dunia pariwisata pada tahun 2005, bekerja sebagai pemandu wisata lepas di berbagai hotel dan agen perjalanan. Pengalaman ini membawanya berinteraksi dengan wisatawan dari berbagai negara, mengasah kemampuan berbahasanya.

Kemampuan berbahasa asing Agung meliputi Bahasa Inggris, Jepang, Perancis dan Italia. Kemahiran ini diperolehnya secara otodidak selama berinteraksi dengan wisatawan asing. Ia mampu berkomunikasi dengan lancar, memberikan informasi, dan menjawab pertanyaan dalam berbagai bahasa. Hal ini menjadikan Agung berbeda dari cosplayer lainnya di Jalan Asia Afrika.

Namun, takdir berkata lain. Pada tahun 2016, Agung kehilangan pekerjaannya sebagai pemandu wisata. Ia kemudian memutuskan untuk kembali ke Bandung dan mencari nafkah di jalanan. Ide menjadi pocong muncul secara spontan. Agung memilih karakter ini karena dianggap netral dan praktis. Ia tak perlu repot dengan kostum rumit atau wig.

Dengan berbekal kain kafan dan sedikit riasan, Agung mulai beraksi di Jalan Asia Afrika. Awalnya, ia hanya berdiri diam. Namun, seiring waktu, ia mulai berinteraksi dengan para pejalan kaki, terutama wisatawan asing. Ia menyapa mereka, mengajak berfoto, dan bahkan menjawab pertanyaan dalam berbagai bahasa. Kemampuan berbahasa asingnya menjadi daya tarik tersendiri.

Kini, Agung Hanapi dikenal sebagai 'pocong multibahasa' yang ikonik di Bandung. Ia bukan hanya sekadar cosplayer, tetapi juga seorang penghibur yang menghadirkan warna baru di Jalan Asia Afrika. Kisahnya adalah bukti bahwa kehidupan penuh dengan kejutan dan perubahan, dan setiap orang memiliki potensi untuk beradaptasi dan menemukan jalan hidupnya sendiri.