Gelombang Panas Ekstrem Melanda Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
Gelombang panas ekstrem melanda Arab Saudi, dengan suhu mencapai puncaknya pada bulan Juni dan Juli. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi para jemaah haji yang masih berada di Tanah Suci.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau seluruh jemaah untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kesehatan secara optimal. Kepala Bidang Kesehatan PPIH Daerah Kerja Makkah, M. Imran, menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan, mengingat suhu udara di siang hari dapat melonjak hingga 47 derajat Celsius, terutama di Makkah dan Madinah.
"Kami mengingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Di mana pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celsius. Ini akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah," kata Imran.
Imran menyarankan para jemaah untuk memprioritaskan istirahat yang cukup di hotel dan menghindari aktivitas fisik berlebihan yang dapat menguras energi, seperti umrah sunah yang berulang-ulang atau mengejar arbain di Masjid Nabawi.
Berikut adalah beberapa tips kesehatan penting yang perlu diperhatikan:
- Istirahat Cukup: Manfaatkan waktu di hotel untuk beristirahat dan memulihkan tenaga.
- Hindari Panas Terik: Batasi aktivitas di luar ruangan antara pukul 10:00 hingga 16:00 Waktu Arab Saudi (WAS). Jika terpaksa keluar, gunakan pelindung seperti payung, semprotan wajah, dan pastikan membawa air minum yang cukup.
- Gunakan Masker: Masker dapat membantu melindungi diri dari penularan penyakit.
- Prioritaskan Ibadah di Hotel: Bagi jemaah dengan penyakit penyerta (komorbid), disarankan untuk memperbanyak ibadah di dalam hotel.
- Pendampingan Lansia: Jemaah haji lanjut usia (lansia) harus selalu didampingi oleh keluarga atau petugas saat beraktivitas di luar hotel.
PPIH juga mengimbau jemaah haji untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala seperti batuk, demam, atau sesak napas setelah kembali ke Indonesia. Diagnosis dan penanganan dini akan membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Imran melaporkan bahwa dari 72.100 jemaah haji yang mendapatkan pelayanan kesehatan, keluhan terbanyak adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), hipertensi, diabetes, dan komplikasi terkait. Saat ini, terdapat 238 jemaah haji Indonesia yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi, dengan diagnosis utama pneumonia, diabetes, dan penyakit jantung koroner.
Hingga hari ke-44 operasional haji, tercatat 275 jemaah haji Indonesia meninggal dunia. PPIH terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan demi mencegah peningkatan angka kematian.
Gelombang kedua jemaah haji yang baru tiba di Arab Saudi akan segera diberangkatkan ke Madinah mulai tanggal 18 Juni. Mereka akan tinggal beberapa hari di kota tersebut sebelum diterbangkan kembali ke Indonesia melalui Bandara Madinah.