Kemeriahan Pesta Budaya Taman Sari: Sambut HUT DKI Jakarta dengan Warna-Warni Tradisi Betawi

Menyambut HUT ke-498 DKI Jakarta, Kelurahan Taman Sari, Jakarta Barat, menggelar Pesta Budaya Taman Sari 2025 yang memukau. Acara yang berlangsung pada hari Sabtu, 14 Juni, di halaman kantor Kelurahan Taman Sari, menjadi wadah perayaan keragaman budaya Betawi yang kaya dan semarak.

Acara yang berlangsung sejak pagi hingga malam hari, merupakan hasil kolaborasi antara Komunitas Masyarakat Betawi Taman Sari, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, dan Kelurahan Taman Sari. Pesta Budaya Taman Sari tidak hanya menyuguhkan pertunjukan seni tradisional Betawi, tetapi juga menawarkan wisata kuliner yang menggugah selera.

Sekretaris Kota Jakarta Barat, Firmanudin Ibrahim, menekankan bahwa Pesta Budaya Taman Sari 2025 adalah representasi dari keharmonisan multikultural di Jakarta. Taman Sari, dengan keberagaman budaya dan etnisnya, menjadi miniatur Jakarta yang warganya hidup berdampingan secara rukun.

Rangkaian acara Pesta Budaya Taman Sari menampilkan perpaduan seni dan budaya yang unik, mencerminkan akulturasi budaya Betawi dengan unsur-unsur Tionghoa, Arab, Eropa, Hindustan, Melayu, dan Jawa. Pertunjukan yang ditampilkan meliputi:

  • Palang Pintu
  • Tari Betawi
  • Zapin Arab
  • Gambang Kromong
  • Jazz Betawi
  • Ondel-Ondel
  • Musik Samrah
  • Lenong

Achmad Azran, Anggota DPD Dapil Jakarta, yang turut hadir, menyampaikan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Ia menambahkan, kekayaan budaya Indonesia dapat menarik wisatawan mancanegara dan meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pesta Budaya Taman Sari tahun ini mengusung tema 'Jakarta Kota Global dan Berbudaya'. Selain pertunjukan seni budaya, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kuliner khas Betawi, seperti dodol Betawi, kerak telor, kue chane, selendang mayang, serta berbagai permainan tradisional anak-anak.

Firmanuddin berharap, melalui kegiatan ini, sektor pariwisata dan budaya di wilayah Taman Sari dapat semakin berkembang, sekaligus melestarikan seni dan budaya Betawi untuk generasi mendatang.