Identitas Terduga Penembak Anggota DPR Minnesota Terungkap: Motif Politik dan Daftar Target
Penegak hukum telah secara resmi mengidentifikasi Vance Boelter, seorang pria berusia 57 tahun, sebagai tersangka utama dalam penembakan yang menewaskan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Minnesota, Melissa Hortman, dan melukai Senator John Hoffman. Kasus ini telah memicu gelombang kekhawatiran di seluruh negara bagian dan memunculkan pertanyaan serius tentang motif di balik tindakan kekerasan tersebut.
Menurut laporan dari berbagai sumber, termasuk CNN, Boelter diduga melakukan aksinya dengan menyamar sebagai petugas polisi. Detail ini menambah lapisan kompleksitas pada penyelidikan dan meningkatkan kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan otoritas dan peniruan identitas. Boelter diketahui bekerja di Praetorian Guard Security Services, sebuah perusahaan yang menawarkan layanan keamanan dengan armada kendaraan yang menyerupai mobil polisi.
Selain itu, Boelter dikenal sebagai seorang Kristen evangelis yang vokal. Aspek ini menjadi sorotan karena pihak berwenang sedang menyelidiki apakah keyakinan agamanya berperan dalam tindakannya. Temuan penting lainnya adalah daftar nama yang ditemukan di dalam mobil Boelter. Daftar tersebut sebagian besar berisi nama-nama tokoh politik dari Partai Demokrat dan individu yang terkait dengan Planned Parenthood atau gerakan hak aborsi. Nama-nama yang tercantum termasuk Anggota Kongres Ilhan Omar dan Senator Tina Smith, yang menunjukkan bahwa serangan itu mungkin bermotif politik.
Hubungan antara Boelter dan para korban juga menjadi fokus utama penyelidikan. Catatan publik menunjukkan bahwa Boelter dan Senator Hoffman pernah bertugas bersama di dewan negara bagian. Pada tahun 2019, Gubernur Tim Walz menunjuk Boelter ke Dewan Pengembangan Tenaga Kerja Gubernur, sebuah kelompok yang terdiri dari para pemilik bisnis yang memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah negara bagian. Penunjukan ini meningkatkan pertanyaan tentang proses penyaringan dan potensi risiko yang terkait dengan penempatan individu dengan pandangan ekstremis dalam posisi berpengaruh.
Saat ini, pihak berwenang sedang melakukan pengejaran intensif untuk menangkap Vance Boelter. Meskipun Boelter tinggal di kota kecil Green Isle, yang terletak sekitar satu jam di luar Minneapolis, ia sering mengunjungi dan menginap di rumah sewaan milik seorang teman lama bernama David Carlson di kota tersebut. Carlson, yang terkejut dengan keterlibatan Boelter dalam penembakan itu, menggambarkan Boelter sebagai seorang konservatif yang mendukung mantan Presiden Donald Trump dan menentang hak aborsi. Namun, Carlson mengklaim bahwa Boelter tidak pernah secara khusus menyebutkan masalah apa pun dengan anggota parlemen yang menjadi korban penembakan.
Kasus ini terus berkembang, dan pihak berwenang meminta bantuan publik untuk menemukan dan menangkap Vance Boelter. Penyelidikan sedang berlangsung untuk mengungkap motif penuh di balik penembakan tersebut dan untuk menentukan apakah ada orang lain yang terlibat. Insiden ini telah memicu perdebatan tentang keamanan pejabat publik, ekstremisme politik, dan perlunya langkah-langkah yang lebih kuat untuk mencegah kekerasan yang ditargetkan.