Memahami Perbedaan Esensial Antara Perayaan Hari Ayah di Indonesia dan Dunia

Dua tanggal berbeda, satu tujuan mulia: menghormati sosok ayah. Baik Hari Ayah Nasional maupun Hari Ayah Sedunia didedikasikan untuk mengapresiasi peran penting ayah dalam keluarga dan masyarakat. Meskipun sama-sama bertujuan untuk merayakan sosok ayah, terdapat perbedaan signifikan dalam sejarah, waktu perayaan, dan konteks budaya antara Hari Ayah Nasional di Indonesia dan Hari Ayah Sedunia.

Di Indonesia, Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November. Penetapan tanggal ini berawal dari inisiatif Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) pada tahun 2006. Gagasan ini muncul setelah suksesnya penyelenggaraan peringatan Hari Ibu yang disertai dengan lomba menulis surat untuk ibu. Antusiasme peserta mendorong munculnya ide untuk mengadakan acara serupa yang ditujukan kepada ayah. Setelah melalui kajian dan audiensi, PPIP mendeklarasikan Hari Ayah Nasional di Solo, Jawa Tengah, sebagai bentuk apresiasi terhadap peran ayah dalam keluarga.

Sementara itu, Hari Ayah Sedunia dirayakan setiap tahun pada hari Minggu ketiga di bulan Juni. Inisiatif ini bermula dari Sonora Smart Dodd di Amerika Serikat pada tahun 1909. Dodd terinspirasi dari Hari Ibu dan ingin mengapresiasi ayahnya, William Jackson Smart, seorang veteran Perang Sipil yang seorang diri membesarkan Dodd dan kelima saudara kandungnya setelah sang ibu meninggal dunia. Dodd awalnya mengusulkan tanggal 5 Juni, yang merupakan hari ulang tahun ayahnya, sebagai Hari Ayah. Namun, perayaan pertama Hari Ayah baru terlaksana pada 19 Juni 1910 di Spokane, Washington. Pada tahun 1972, Presiden Richard Nixon secara resmi menetapkan Hari Ayah Sedunia sebagai hari libur nasional di Amerika Serikat.

Perbedaan utama terletak pada sejarah dan waktu perayaan. Hari Ayah Nasional lahir dari konteks budaya Indonesia, sebagai respons terhadap kebutuhan untuk memberikan apresiasi yang setara kepada sosok ayah setelah perayaan Hari Ibu. Sementara itu, Hari Ayah Sedunia berakar dari pengalaman pribadi seorang anak yang ingin menghormati pengorbanan ayahnya. Meskipun berbeda asal-usul, kedua perayaan ini memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk mengakui dan menghargai peran penting ayah dalam keluarga dan masyarakat. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, Hari Ayah menjadi momentum untuk mengungkapkan rasa terima kasih, cinta, dan penghargaan kepada para ayah atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah mereka berikan.