Sakit Hati Jadi Pemicu Pembunuhan Balita di Singkawang
Kasus pembunuhan tragis seorang balita bernama Rafa Fauzan di Singkawang, Kalimantan Barat, akhirnya menemui titik terang. Motif di balik tindakan keji Uray Abadi (pelaku) terhadap korban yang baru berusia 1 tahun 11 bulan itu ternyata didasari oleh sakit hati terhadap pengasuh korban, yang bernama Riska.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, pelaku merasa tersinggung dengan ucapan yang dilontarkan oleh Riska. Hal ini kemudian memicu niat jahat Uray untuk melakukan sesuatu yang dapat merugikan Riska. Uray meyakini bahwa jika Rafa, yang saat itu berada di bawah pengawasan Riska, mengalami masalah, maka Riska akan menjadi pihak yang disalahkan dan dituntut oleh orang tua korban. Diketahui bahwa Riska merupakan tetangga dari pelaku.
"Pelaku beranggapan, jika anak ini (Rafa) hilang dari pengasuh, maka pengasuh akan disalahkan oleh orang tua korban," ungkap Deddi.
Rafa Fauzan merupakan anak ketiga dari pasangan Rasiwan, seorang ASN di Satpol PP Singkawang, dan Hazni Fatziah, seorang ASN di RSUD Abdul Aziz Singkawang. Sebelumnya, Rafa dilaporkan hilang pada tanggal 10 Juni 2025 saat sedang diasuh oleh Riska di rumahnya yang terletak di Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik, diketahui bahwa pada hari kejadian, sekitar pukul 11.45 hingga pukul 12.00 WIB, Rafa keluar dari rumah pengasuhnya. Uray kemudian membekap dan membawa Rafa ke rumahnya yang berjarak tidak jauh dari kediaman Riska.
Sesampainya di rumah Uray, Rafa masih dalam keadaan bernafas. Namun, Uray kemudian memasukkan balita malang tersebut ke dalam karung plastik dan meletakkannya di dalam keranjang sepeda. Diduga karena kekurangan oksigen, Rafa akhirnya meninggal dunia.
AKP Deddi Sitepu memastikan bahwa Riska maupun pihak keluarga korban tidak terlibat dalam kasus ini. Meskipun demikian, pihak kepolisian masih terus mendalami keterangan dari pelaku untuk mengungkap kemungkinan adanya fakta lain yang belum terungkap.
"Dari hasil pemeriksaan sementara dan pengecekan barang bukti, kami pastikan dia adalah pelaku tunggal. Tidak ada keterlibatan pihak lain," tegasnya.