Jawa Tengah Luncurkan Rupiah Borobudur Playon 2025: Sinergi Sport Tourism dan Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara resmi meluncurkan ajang Rupiah Borobudur Playon 2025 sebagai upaya strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sport tourism dan memasyarakatkan gaya hidup sehat.
Acara peluncuran yang berlangsung meriah di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Semarang, pada Minggu (15/6/2025), ditandai dengan pelepasan ratusan peserta fun run sejauh 5 kilometer oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, dan Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra. Antusiasme terlihat dari partisipasi berbagai kalangan, mulai dari komunitas pelari, pelajar, hingga masyarakat umum.
Sumarno dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya menjadi sarana edukasi mengenai pentingnya mencintai dan memahami rupiah, tetapi juga berfungsi sebagai platform promosi gaya hidup sehat dan pengembangan wisata olahraga di Jawa Tengah. Ia menekankan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam memperkuat ekosistem sport tourism yang berkelanjutan, berbasis pada kekayaan budaya dan potensi ekonomi lokal.
"Pemprov Jateng sedang memperkuat ekosistem sport tourism berbasis budaya dan ekonomi lokal. Kita punya event trail run seperti Dieng Kaldera, Kebumen Geopark, dan Tour de Baturaden (sepeda). Semua diarahkan agar wisata kita punya dampak ke masyarakat sebanyak mungkin," ujar Sumarno.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan bahwa penyelenggaraan Rupiah Borobudur Playon akan membuka ruang promosi baru bagi daerah, memperkuat posisi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta menggairahkan aktivitas ekonomi di tingkat akar rumput. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah terjalin harmonis selama tiga tahun terakhir.
Puncak acara Rupiah Borobudur Playon tahun ini dijadwalkan pada 27 Juli 2025 di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Para peserta dapat memilih salah satu dari dua kategori lomba yang ditawarkan, yaitu 5K dan 10K. Pendaftaran telah dibuka secara resmi melalui situs www.borobudurplayon.com.
Rahmat Dwisaputra menjelaskan bahwa seluruh dana yang terkumpul dari kegiatan ini akan dialokasikan untuk program-program pemberdayaan masyarakat di desa-desa sekitar Borobudur, Kabupaten Magelang. Alokasi dana tersebut akan diprioritaskan untuk mendukung peningkatan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur sosial di desa-desa wisata sekitar Candi Borobudur.
Pemerintah Kabupaten Magelang akan bertanggung jawab dalam mendistribusikan dana berdasarkan kebutuhan masing-masing desa, dengan fokus utama pada upaya penanggulangan kemiskinan. Selain itu, Rupiah Borobudur Playon juga menjadi sarana efektif untuk mempromosikan potensi wisata sejarah Jawa Tengah, khususnya Candi Borobudur yang merupakan warisan peradaban Mataram Hindu-Buddha yang tak ternilai harganya.
Rupiah Borobudur Playon juga dipandang sebagai ajang pemanasan yang ideal menjelang Borobudur Marathon yang akan digelar pada bulan November mendatang. Penyelenggaraan acara ini mengadopsi format hybrid yang terintegrasi dengan aplikasi digital seperti Jasirah, sehingga memudahkan akses bagi biro perjalanan, hotel, dan restoran.
"Kalau masyarakatnya ramah, jalannya steril, semua bahagia. Itu yang akan jadi kesan kuat bagi peserta. Kita ingin mereka kembali," tutur Rahmat.
Dengan mengusung semangat "lari untuk berbagi", Rupiah Borobudur Playon diharapkan menjadi simbol sinergi yang kuat antara olahraga, edukasi, dan pemberdayaan desa wisata di Jawa Tengah, sehingga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan perekonomian daerah.