Jakarta Diterjang Angin Kencang: Analisis BMKG dan Dampak yang Ditimbulkan
Jakarta diguyur angin kencang dalam beberapa hari terakhir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait fenomena tersebut. Menurut BMKG, angin kencang ini dipicu oleh dinamika atmosfer lokal dan aktivitas gelombang atmosfer Equatorial Rossby.
Ida Pramuwardani, Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, menjelaskan bahwa gelombang atmosfer Equatorial Rossby yang aktif di wilayah Jakarta dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan konvektif. Pemanasan permukaan atmosfer yang signifikan serta kelembaban tinggi juga menyebabkan atmosfer menjadi labil, sehingga memicu pembentukan awan konvektif yang dalam prosesnya dapat menghasilkan angin kencang, terutama saat hujan. Meskipun demikian, Ida menambahkan bahwa fenomena ini bersifat sementara dan berdurasi singkat, terutama di musim kemarau.
Data pengamatan BMKG menunjukkan bahwa kecepatan angin tertinggi tercatat pada 14 Juni 2025, khususnya pada siang hingga sore hari, dengan kecepatan maksimum berkisar antara 8 hingga 13 knot. Beberapa lokasi di Jakarta mencatat angin kencang yang signifikan:
- Tanjung Priok, Jakarta Utara: 12 knot
- Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara: 9 knot
- Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur: 9 knot
- Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur: 7 knot
- Kepulauan Seribu: 13 knot
BMKG menegaskan bahwa angin kencang ini tidak terkait langsung dengan perubahan musim atau fenomena global, melainkan lebih dipengaruhi oleh dinamika atmosfer lokal. Meskipun demikian, BMKG memprediksi potensi cuaca signifikan, termasuk hujan ringan hingga sedang disertai angin kencang dan kilat atau petir, masih dapat terjadi di Jakarta dalam tiga hari mendatang.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menghindari berteduh atau memarkir kendaraan di bawah pohon atau baliho yang rawan tumbang. Selain itu, penting untuk memeriksa kondisi cuaca sebelum beraktivitas di luar ruangan dan memantau informasi cuaca dari sumber resmi BMKG.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat beberapa kejadian pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu (14/6/2025). Mohamad Yohan, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, melaporkan total lima pohon tumbang di berbagai wilayah:
- Jakarta Utara: 1 pohon tumbang
- Kepulauan Seribu: 1 pohon tumbang
- Jakarta Barat: 3 pohon tumbang
Pohon tumbang di Jakarta Barat menimpa tiga bangunan ruko, kabel listrik, dan kabel optik di Jalan Dharma Wanita IV, Rawa Buaya, Cengkareng, menyebabkan kerugian sekitar Rp 30 juta. Pohon tumbang juga menimpa sebuah mobil HRV di Kebon Jeruk, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 150 juta. Pohon tumbang lainnya terjadi di Rawa Badak Utara, Koja, dan Kepulauan Seribu.