Iran Gagalkan Aksi Sabotase, Dua Diduga Agen Mossad Ditangkap
Pihak berwenang Iran mengumumkan penangkapan dua individu yang diduga kuat terkait dengan badan intelijen Israel, Mossad. Penangkapan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara dan kekhawatiran akan potensi aksi sabotase yang menargetkan infrastruktur sensitif Iran.
Menurut laporan dari kantor berita semi-resmi Tasnim, kedua tersangka ditangkap di Provinsi Alborz saat mereka diduga sedang mempersiapkan bahan peledak dan perangkat elektronik. Detail spesifik mengenai target yang dituju atau skala potensi serangan belum diungkapkan secara rinci oleh pihak berwenang Iran. Namun, penangkapan ini menggarisbawahi kewaspadaan tinggi yang diterapkan oleh aparat keamanan Iran dalam menghadapi ancaman dari luar.
Selama beberapa dekade, Iran dan Israel terlibat dalam apa yang disebut sebagai "perang bayangan," sebuah konflik tersembunyi yang melibatkan operasi intelijen, serangan siber, dan sabotase. Iran secara rutin menuduh Israel berada di balik berbagai upaya sabotase dan pembunuhan yang bertujuan untuk menghambat program nuklirnya. Sebaliknya, Israel menuduh Iran mendukung kelompok-kelompok militan di seluruh wilayah dan berupaya mengembangkan senjata nuklir.
Sebelumnya juga beredar laporan mengenai dugaan keterlibatan Mossad dalam penyelundupan senjata ke Iran sebelum serangan tertentu. Berdasarkan informasi dari pejabat keamanan Israel seperti yang dilaporkan oleh CNN, Mossad diduga telah menyelundupkan senjata ke Iran dengan tujuan untuk menyerang pertahanan Iran dari dalam. Lebih lanjut, dilaporkan bahwa Israel telah membangun pangkalan rahasia di dalam Iran untuk meluncurkan drone peledak yang menargetkan peluncur rudal di dekat Teheran.
Selain itu, senjata presisi juga diduga diselundupkan dan digunakan untuk menyerang sistem rudal permukaan-ke-udara, yang bertujuan untuk membuka jalan bagi serangan udara yang lebih luas oleh Angkatan Udara Israel. Rincian ini semakin memperjelas kompleksitas dan intensitas konflik tersembunyi antara kedua negara.
Penangkapan terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional dan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut. Upaya sabotase yang digagalkan ini menyoroti risiko yang terus-menerus dan perlunya kewaspadaan berkelanjutan dalam menjaga keamanan nasional.