Waspada Kanker Payudara pada Pria: Obesitas Tingkatkan Risiko
Risiko Kanker Payudara Juga Mengintai Pria, Obesitas Jadi Faktor Pemicu
Bandung - Meskipun jarang terjadi, kanker payudara juga dapat menyerang pria. Data menunjukkan bahwa sekitar satu persen kasus kanker payudara terjadi pada pria. Dr. Monty Priosodewo Soemitro dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi ini.
"Angka kejadian kanker payudara pada laki-laki memang tidak sebanyak pada wanita, yaitu sekitar satu persen. Namun, hal ini tetap menjadi perhatian serius," ungkap dr. Monty dalam sebuah seminar di Bandung, menekankan bahwa deteksi dini sangat krusial.
Faktor Genetik dan Obesitas
Dr. Monty menjelaskan bahwa faktor genetik berperan penting dalam risiko kanker payudara pada pria. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, terutama obesitas, dapat meningkatkan risiko tersebut secara signifikan.
"Penyebab utama adalah faktor genetik. Namun, obesitas sebagai akibat dari pola hidup yang kurang baik dapat memperbesar risiko tersebut," jelasnya.
Pentingnya Deteksi Dini
Deteksi dini adalah kunci keberhasilan penanganan kanker payudara, baik pada pria maupun wanita. Pria yang mengalami obesitas dianjurkan untuk lebih waspada dan rutin memeriksa area dada mereka.
"Lakukan pemeriksaan mandiri untuk mendeteksi adanya benjolan yang tidak wajar pada payudara. Pada pria obesitas, lemak di dada seringkali menutupi otot, sehingga penting untuk meraba dan merasakan apakah ada benjolan yang mencurigakan," saran dr. Monty. Jika ditemukan benjolan yang tidak wajar, segera lakukan pemeriksaan lanjutan, seperti USG.
Keterlambatan Deteksi Berakibat Fatal
Sayangnya, kasus kanker payudara pada pria seringkali terlambat terdeteksi, yang dapat berakibat fatal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran pria akan risiko kanker payudara dan pentingnya deteksi dini.
Dr. Monty mencontohkan kasus seorang penyanyi Indonesia yang meninggal karena kanker payudara akibat terlambat terdeteksi.
"Kanker payudara pada pria memiliki potensi kesembuhan yang tinggi jika terdeteksi pada stadium awal. Namun, seringkali tidak ada gejala yang muncul pada stadium awal, sehingga deteksi dini menjadi sangat penting," tegasnya.
Manfaatkan Fasilitas USG di Puskesmas
Dr. Monty mengimbau masyarakat, baik pria maupun wanita, untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan payudara di Puskesmas, yang kini telah dilengkapi dengan fasilitas USG. Pemeriksaan rutin, minimal satu tahun sekali, dapat membantu mendeteksi kanker payudara pada stadium awal, sehingga pengobatan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan biaya yang lebih terjangkau.
"Pengobatan kanker pada stadium awal jauh lebih murah dan sebagian besar dapat ditanggung oleh BPJS. Sebaliknya, jika terlambat, biaya pengobatan dapat mencapai ratusan juta rupiah dan tidak sepenuhnya ditanggung oleh BPJS," pungkasnya.