Ancaman Qatar di Kualifikasi Piala Dunia: Indonesia Perlu Strategi Matang
Pertarungan sengit menanti Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, khususnya dengan potensi hadirnya Qatar sebagai rival tangguh. Qatar, bersama Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Oman, dan Indonesia, telah memastikan diri sebagai tuan rumah putaran keempat. Jika undian mempertemukan Indonesia dan Qatar dalam satu grup, pertandingan pada 8 Oktober 2025 akan menjadi ujian berat bagi skuad Garuda.
Qatar, di bawah arahan Julen Lopetegui, mantan pelatih West Ham dan Real Madrid, menunjukkan performa solid, terutama di kandang sendiri. Gelar juara Piala Asia 2023 yang diraih di tanah air menjadi bukti nyata kekuatan mereka. Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Qatar mencatatkan rekor impresif dengan tujuh kemenangan dari delapan pertandingan kandang. Satu-satunya kekalahan terjadi saat melawan Uni Emirat Arab pada laga pembuka putaran ketiga, di mana mereka sempat unggul namun akhirnya menyerah dengan skor 1-3.
Performa Kandang yang Dominan
Berikut rincian rekor kandang Qatar di Kualifikasi Piala Dunia 2026:
- Ronde Kedua:
- 16 November 2023: Qatar 8-1 Afghanistan
- 21 Maret 2024: Qatar 3-0 Kuwait
- 11 Juni 2024: Qatar 2-1 India
- Ronde Ketiga:
- 5 September 2024: Qatar 1-3 Uni Emirat Arab
- 10 Oktober 2024: Qatar 3-1 Kirgistan
- 14 November 2024: Qatar 3-2 Uzbekistan
- 20 Maret 2025: Qatar 5-1 Korea Utara
- 5 Juni 2025: Qatar 1-0 Iran
Timnas Indonesia harus mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk menghadapi atmosfer kandang Qatar yang menekan. Insiden gol kontroversial saat melawan India pada 11 Juni 2024, di mana wasit mengesahkan gol yang dianggap keluar lapangan, menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya fokus dan tidak terpengaruh oleh keputusan kontroversial.
Selain itu, aspek fisik menjadi perhatian utama. Jeda waktu yang singkat antara pertandingan di putaran keempat menuntut kondisi fisik prima dari para pemain. Pengalaman melawan Jepang, di mana Timnas Indonesia terlihat kelelahan di babak kedua, menjadi indikasi perlunya peningkatan daya tahan. Kondisi cuaca panas di Jazirah Arab pada bulan September dan Oktober juga menjadi tantangan tersendiri, seperti yang dialami tim saat bertandang ke Arab Saudi dan Bahrain di bawah asuhan Shin Tae-yong.