Penembakan Anggota Legislatif Minnesota Gegerkan Publik: Motif Politik Mencuat

Kasus penembakan yang menimpa dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Negara Bagian Minnesota, Melissa Hortman dan suaminya, Mark, menggemparkan publik. Vance Boelter, seorang pria yang diketahui bekerja di bidang keamanan, menjadi sorotan utama sebagai terduga pelaku dalam insiden berdarah ini.

Gubernur Minnesota, Tim Walz, dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (14/6/2025), menyampaikan indikasi kuat bahwa penembakan tersebut bermotif politik. "Apa yang tampak sebagai pembunuhan bermotif politik," ujarnya, sebagaimana dilansir oleh CNN.

Kondisi keluarga Hoffman, yang turut menjadi korban dalam insiden ini, dilaporkan stabil pasca-operasi. "Keluarga Hoffman saat ini sudah keluar dari ruang operasi dan sedang menjalani perawatan. Kami sangat optimis bahwa mereka akan selamat dari percobaan pembunuhan ini," imbuh Gubernur Walz.

Kedua anggota parlemen yang menjadi korban merupakan anggota Partai Demokrat-Petani-Buruh Minnesota. Pihak berwenang saat ini tengah melakukan perburuan besar-besaran terhadap tersangka, yang dilaporkan masih buron. FBI turut ambil bagian dalam penyelidikan kasus ini.

Menurut sumber penegak hukum, pihak berwenang tengah mencari seorang pria yang mengenakan pelindung tubuh berwarna hitam dan kemeja biru, yang diduga menyamar sebagai penegak hukum. Identitas Vance Boelter kemudian terungkap, diketahui bekerja untuk perusahaan keamanan bernama Praetorian Guard Security Services, yang dikenal dengan armada "kendaraan jenis polisi" yang diiklankan.

Selain itu, Boelter juga dikenal sebagai seorang Kristen evangelis yang vokal. Fakta yang lebih mengejutkan adalah ditemukannya daftar nama di mobilnya, yang sebagian besar berisi nama-nama tokoh Demokrat atau pihak yang terkait dengan Planned Parenthood atau gerakan hak aborsi. Daftar tersebut mencakup nama-nama anggota parlemen seperti Rep. Ilhan Omar dan Senator Tina Smith.

Ironisnya, pada tahun 2019, Gubernur Tim Walz pernah menunjuk Boelter sebagai anggota Dewan Pengembangan Tenaga Kerja Gubernur, sebuah kelompok yang beranggotakan pemilik bisnis yang bertugas merekomendasikan kebijakan kepada pemerintah negara bagian.

Carlson (59), seorang rekan kerja Boelter, mengungkapkan keterkejutannya atas keterlibatan Boelter dalam kasus penembakan ini. "Ia bukan orang yang penuh kebencian," kata Carlson kepada wartawan di depan rumahnya pada Sabtu malam, setelah kembali dari toko kayu untuk membeli kayu lapis untuk jendela yang dibobol oleh tim SWAT.

Carlson mengakui bahwa Boelter adalah seorang konservatif yang mendukung Presiden Donald Trump dan menentang hak aborsi. Namun, ia menegaskan bahwa Boelter tidak pernah menyinggung masalah tertentu terkait anggota parlemen yang ditembak, dan ia sangat terkejut mengetahui bahwa Boelter adalah tersangka dalam serangan tersebut. "Tetapi ia butuh bantuan," pungkas Carlson.

Berikut adalah poin-poin penting terkait kasus ini:

  • Korban: Anggota DPR Minnesota Melissa Hortman dan suaminya Mark, serta keluarga Hoffman.
  • Tersangka: Vance Boelter, karyawan perusahaan keamanan dan seorang Kristen evangelis.
  • Motif: Diduga bermuatan politik.
  • Penyelidikan: Melibatkan pihak kepolisian dan FBI.
  • Barang Bukti: Daftar nama tokoh politik dan aktivis di mobil tersangka.