Sierra Leone Bergulat dengan Lonjakan Kasus Mpox: Ancaman Kesehatan Global Meningkat

Sierra Leone saat ini menghadapi krisis kesehatan masyarakat yang serius akibat lonjakan kasus mpox (dulu dikenal sebagai monkeypox) yang mengkhawatirkan. Peningkatan kasus yang tajam ini telah menarik perhatian internasional dan memicu kekhawatiran tentang potensi penyebaran penyakit yang lebih luas.

Dalam beberapa pekan terakhir, Sierra Leone menjadi episenter wabah mpox di Afrika. Data terbaru menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan. Pada awal Mei 2025, terjadi lonjakan kasus hingga 61 persen dan kasus terduga mencapai 71 persen. Lebih dari separuh kasus mpox yang terkonfirmasi di benua Afrika berasal dari negara ini. Situasi ini semakin diperparah dengan perkiraan lebih dari 11.000 orang yang terinfeksi.

Lonjakan kasus ini mengindikasikan kemampuan virus mpox untuk menyebar dengan cepat dan efektif, tanpa memandang batas geografis, gender, atau usia. Situasi ini menuntut respons cepat dan terkoordinasi untuk mencegah krisis kemanusiaan yang lebih besar.

Mpox adalah penyakit zoonosis virus yang disebabkan oleh virus mpox. Gejala awal meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Ruam kemudian muncul, berkembang dari bintik-bintik merah menjadi lepuhan berisi cairan, yang akhirnya mengering dan mengelupas. Gejala ini biasanya berlangsung selama 2-4 minggu.

Berikut adalah gejala mpox yang perlu diwaspadai:

  • Demam tinggi, seringkali disertai rasa lelah, sakit punggung, dan nyeri otot yang signifikan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di area leher, ketiak, atau selangkangan.
  • Munculnya lesi atau ruam pada kulit, yang dimulai sebagai bintik merah, kemudian berkembang menjadi lepuhan berisi cairan, dan akhirnya mengering serta mengelupas.

Meskipun sebagian besar kasus mpox sembuh dengan sendirinya, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Komplikasi tersebut meliputi:

  • Infeksi sekunder pada lesi kulit, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
  • Ensefalitis (radang otak), yang dapat mengakibatkan kerusakan neurologis permanen.
  • Pneumonia (radang paru-paru), yang dapat mengancam jiwa.
  • Masalah mata, yang berpotensi menyebabkan gangguan penglihatan atau bahkan kebutaan.

Menanggapi situasi yang berkembang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah kembali menetapkan status darurat mpox, menunjukkan kekhawatiran global tentang potensi penyebaran penyakit ini. Virus ini telah menyebar ke lebih dari 100 negara dan memengaruhi berbagai kelompok populasi, termasuk di luar komunitas LGBTQ+, yang sebelumnya merupakan kelompok yang paling rentan.

Sierra Leone mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi wabah mpox. Pemerintah bekerja sama dengan organisasi internasional untuk memperkuat sistem pengawasan penyakit, meningkatkan kapasitas laboratorium, dan memberikan perawatan medis kepada mereka yang terinfeksi. Kampanye pendidikan masyarakat juga sedang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang mpox dan bagaimana mencegah penyebarannya.

Situasi di Sierra Leone adalah pengingat yang jelas tentang ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh penyakit menular dan pentingnya kesiapsiagaan global. Dunia tidak boleh menunggu sampai virus ini menyebar lebih luas. Diperlukan tindakan nyata dan dukungan internasional untuk menghentikan mpox sebelum menjadi pandemi yang lebih besar. Solidaritas global sangat penting untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Sierra Leone dan di seluruh dunia.