Kepulangan Jemaah Haji Disambut Haru dan Apresiasi Tinggi untuk Petugas

Kepulangan Jemaah Haji Disambut Haru dan Apresiasi Tinggi untuk Petugas

Rasa syukur dan haru mewarnai kepulangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air. Setelah menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci, para jemaah tak henti-hentinya melantunkan doa dan mengungkapkan rasa terima kasih atas kelancaran ibadah haji tahun ini. Pelayanan optimal yang diberikan oleh petugas haji, baik dari Indonesia maupun Arab Saudi, menjadi salah satu faktor utama yang membuat ibadah haji tahun ini terasa lebih bermakna.

Rosi Mariana, seorang jemaah dari kloter JKG 13, tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petugas haji yang telah memberikan pelayanan yang luar biasa. "Masyaallah, terima kasih saya ucapkan kepada petugas, khususnya karena sudah memfasilitasi kami dengan luar biasa. Mudah-mudahan menjadi amal saleh," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Rosi juga berharap dapat kembali mengunjungi Baitullah di masa mendatang. Pengalaman berhaji di tahun 2025 ini, menurutnya, akan menjadi kenangan yang tak terlupakan dan membawa perubahan besar dalam hidupnya. Momen wukuf di Arafah, menjadi pengalaman spiritual mendalam baginya, dimana ia merasakan gelombang kelembutan yang menyentuh batinnya. Perjalanan dari Muzdalifah ke Mina juga menjadi pengalaman yang tak kalah berkesan. Meskipun memutuskan untuk berjalan kaki setelah waktu Subuh, ia justru mendapatkan sambutan hangat dan fasilitas VIP dari pihak syarikah Arab Saudi.

Kebahagiaan serupa juga dirasakan oleh Hesyati, jemaah haji berusia 58 tahun dari kloter yang sama. Ia mengaku perasaannya campur aduk menjelang kepulangannya. "Setelah sekian lama di sini, merasa benar-benar banyak yang tak bisa diungkapkan. Asal ingat ya Allah, air mata ini... luar biasa masyaallah," tuturnya dengan suara bergetar.

Hesyati juga tak lupa memberikan pujian kepada para petugas haji yang telah bekerja keras melayani para jemaah. "Petugasnya sangat luar biasa, apalagi kesehatan," ungkapnya, menekankan pentingnya peran petugas kesehatan dalam menjaga kondisi para jemaah selama menjalankan ibadah haji.

Ahmad Wildan, jemaah haji asal Tangerang, juga mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji tahun ini dengan lancar. Ia menyadari bahwa setiap momen yang dialaminya di Tanah Suci merupakan bagian dari perjuangan dalam beribadah haji. "Segala apa yang sudah kami lewati itu adalah perjuangan dari ibadah haji ini. Mudah-mudahan apa yang sudah kami lewati, kami laksanakan dari rangkaian ibadah haji ini, jadi haji yang mabrur," harapnya.

Seperti jemaah lainnya, Wildan juga berdoa agar dapat kembali mengunjungi Tanah Suci di masa depan. Baginya, puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) menjadi momen yang paling berkesan. Ia menekankan pentingnya persiapan mental dan spiritual dalam menghadapi berbagai ujian selama beribadah haji. "Semuanya harus siap mentalnya dan di situ lah kita diuji oleh Allah SWT, keikhlasan, kesabaran kita, sehingga ini menjadi sesuatu yang sangat terkesan di hati kami," pungkasnya.

Kisah-kisah para jemaah haji ini menjadi bukti nyata bahwa ibadah haji bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Pelayanan yang baik dari para petugas haji turut memberikan kontribusi besar dalam menciptakan pengalaman ibadah haji yang berkesan dan bermakna bagi para jemaah.