Penyelidikan Mendalam Kecelakaan Air India di Ahmedabad: Perekam Suara Kokpit Ditemukan

Tim investigasi kecelakaan pesawat Air India Boeing 787 yang tragis di Ahmedabad, India, telah menemukan komponen penting lainnya dalam upaya mengungkap penyebab jatuhnya pesawat. Perekam suara kokpit (CVR), yang merupakan bagian dari kotak hitam kedua, berhasil ditemukan pada hari Minggu, melengkapi penemuan sebelumnya yaitu perekam data penerbangan (FDR) yang ditemukan pada hari Jumat.

Tragedi yang terjadi pada hari Kamis tersebut telah merenggut nyawa sedikitnya 279 orang, termasuk penumpang, awak pesawat, dan warga di sekitar lokasi kejadian. Dari 242 penumpang dan awak pesawat, hanya satu orang yang selamat dari peristiwa nahas tersebut. Jatuhnya pesawat di area permukiman padat penduduk menambah jumlah korban jiwa, dengan sedikitnya 38 orang di darat dilaporkan meninggal dunia.

Pemerintah India telah mengambil langkah cepat untuk membentuk tim investigasi khusus yang dipimpin oleh Aircraft Accident Investigation Bureau (AAIB). Selain itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) juga terlibat dalam penyelidikan paralel sesuai dengan protokol internasional, mengingat pesawat Boeing 787 tersebut diproduksi di Amerika Serikat. Keterlibatan NTSB diharapkan dapat memberikan perspektif dan keahlian tambahan dalam proses investigasi.

PK Mishra, ajudan senior Perdana Menteri India Narendra Modi, mengkonfirmasi penemuan CVR dan FDR, menekankan pentingnya kedua perangkat ini dalam memberikan petunjuk tentang detik-detik terakhir sebelum kecelakaan. Data yang terekam dalam CVR akan memberikan informasi krusial mengenai komunikasi antara pilot dan co-pilot, serta suara-suara lain di dalam kokpit, sementara FDR merekam berbagai parameter penerbangan seperti kecepatan, ketinggian, dan posisi pesawat.

Saat ini, para ahli masih berhati-hati dalam memberikan kesimpulan definitif mengenai penyebab kecelakaan. Analisis mendalam terhadap data yang diperoleh dari CVR dan FDR akan menjadi kunci untuk memahami rangkaian peristiwa yang menyebabkan tragedi ini. Penyelidikan diperkirakan akan memakan waktu, mengingat kompleksitas data yang perlu dianalisis dan berbagai faktor potensial yang mungkin berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut.

Berikut daftar temuan penting:

  • Perekam Suara Kokpit (CVR) ditemukan pada hari Minggu.
  • Perekam Data Penerbangan (FDR) ditemukan pada hari Jumat.
  • 279 orang tewas dalam kecelakaan itu.
  • Hanya satu penumpang yang selamat.
  • AAIB dan NTSB melakukan penyelidikan.

Diharapkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi tim investigasi, penyebab pasti kecelakaan Air India di Ahmedabad akan segera terungkap, sehingga dapat diambil langkah-langkah pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan. Investigasi ini tidak hanya penting bagi keluarga korban, tetapi juga bagi industri penerbangan secara global untuk meningkatkan standar keselamatan dan mencegah kecelakaan di masa mendatang.