Ketua PP Muhammadiyah Puji Ketangguhan Petugas Haji Indonesia 2025

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syamsul Anwar, yang juga mengemban amanah sebagai Amirul Hajj 1446 H/2025 M, menyampaikan apresiasi tinggi atas kinerja dan ketangguhan para petugas haji Indonesia. Pernyataan ini dilontarkan berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, di mana para petugas menunjukkan dedikasi luar biasa dalam melayani jemaah haji, meskipun menghadapi berbagai kendala.

Syamsul Anwar menuturkan pengalamannya berinteraksi dengan beberapa petugas haji. Beliau menanyakan bagaimana mereka dapat sampai ke lokasi tugas. Para petugas menjawab bahwa mereka berjalan kaki dari hotel, mengantar jemaah, dan kemudian kembali lagi dengan berjalan kaki. Selama berada di Armuzna, mereka terus bergerak tanpa henti karena instruksi dari petugas keamanan Arab Saudi. Kondisi ini membuat Syamsul Anwar terkesan dengan stamina dan ketahanan fisik para petugas haji Indonesia.

"Saya sendiri mencoba mengikuti perjalanan ibadah haji dan lutut saya terasa goyah. Namun, para petugas kita, yang sebagian besar lebih muda dari saya, memiliki tenaga yang lebih kuat. Alhamdulillah, semoga semua perjuangan mereka dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala," ujar Syamsul Anwar.

Secara umum, Syamsul Anwar menilai penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M berjalan dengan baik, meskipun ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Ia menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi masyarakat Indonesia yang berkesempatan menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci pada tahun ini.

Selain itu, Syamsul Anwar juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi atas berbagai kemudahan dan negosiasi yang bermanfaat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Ia meyakini bahwa jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik, meskipun dengan berbagai tantangan yang ada.

Sebagai Amirul Hajj, Syamsul Anwar berbagi pengalamannya saat mendampingi kepulangan jemaah haji asal Lombok di Bandara Madinah. Ia menanyakan kesan mereka setelah menunaikan ibadah haji. Jemaah haji tersebut merasa tenang dan puas karena dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik. Syamsul Anwar mengajak semua pihak untuk bersyukur atas hal ini. Ia juga mencatat berbagai kekurangan yang ada sebagai pelajaran untuk perbaikan di masa mendatang.

Lebih lanjut, Syamsul Anwar menekankan pentingnya pembinaan bagi jemaah haji Indonesia. Pembinaan ini tidak hanya berfokus pada ritual ibadah haji seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah di Mina, tawaf, dan sa'i, tetapi juga pada pemahaman nilai-nilai haji yang dapat diimplementasikan setelah menunaikan ibadah haji. Salah satu nilai penting yang perlu dipahami adalah semangat berkurban.

Syamsul Anwar, yang juga merupakan guru besar hukum Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, berpendapat bahwa semangat berkurban perlu dikembangkan dalam masyarakat untuk menghadapi tantangan ekonomi yang semakin besar di masa depan. Ia mengingatkan bahwa semangat berkurban demi kemaslahatan bersama merupakan pelajaran penting yang dapat dipetik dari pelaksanaan ibadah haji.