Jakarta Akan Memiliki Komisi Film Pada Tahun 2027: Dukungan Internasional Mengalir

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk mendirikan Jakarta Film Commission (JFC) pada tahun 2027. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk mengembangkan industri perfilman di tingkat nasional dan menjadikan Jakarta sebagai pusat produksi film yang kompetitif di kancah internasional.

Wacana pembentukan JFC menjadi topik utama dalam diskusi bertajuk "Mengembangkan Jakarta Kota Sinema" yang diadakan sebagai bagian dari Jakarta Future Festival (JFF) 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM). Dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menekankan bahwa pembentukan komisi ini adalah proses panjang yang membutuhkan perencanaan matang dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Hari ini adalah bagian dari perjalanan panjang untuk kita membentuk satu komisi yang kita bilang Jakarta Film Commission," ujar Rano, menggambarkan komitmen pemerintah daerah terhadap realisasi proyek ini.

JFC akan beroperasi sebagai lembaga independen, terpisah dari struktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Komisi ini akan diisi oleh para profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman mendalam di berbagai aspek industri film, mulai dari produksi hingga distribusi. Keberadaan JFC diharapkan dapat memberikan arah kebijakan yang jelas dan dukungan nyata bagi para sineas, baik lokal maupun internasional.

Fungsi utama JFC adalah untuk:

  • Memfasilitasi proses perizinan bagi produksi film di Jakarta.
  • Menyediakan informasi lengkap mengenai lokasi syuting potensial.
  • Mempromosikan Jakarta sebagai destinasi utama untuk produksi film.

Selain itu, JFC juga akan berperan aktif dalam mendorong penyelenggaraan festival film internasional di Jakarta, sehingga dapat meningkatkan visibilitas kota ini di mata komunitas film global. Rano Karno mencontohkan bagaimana kota-kota besar seperti Tokyo, Busan, Hong Kong, dan Amsterdam telah memiliki lembaga serupa yang memberikan dukungan signifikan bagi perkembangan industri film mereka.

"Di seluruh dunia, di setiap kota yang maju, Busan Festival punya film commission, Tokyo dia ada film commission, Hong Kong dia ada film commission, Netherlands dia ada film commission," jelas Rano, menyoroti pentingnya keberadaan komisi film dalam ekosistem perfilman yang sehat.

Dukungan terhadap pembentukan JFC juga datang dari lembaga internasional terkemuka, termasuk Academy of Motion Picture Arts and Sciences, organisasi yang menaungi ajang penghargaan Oscar. Rano Karno mengungkapkan bahwa perwakilan dari Academy telah menyatakan kesediaan mereka untuk membantu Jakarta dalam membangun komisi film yang efektif.

"Kalau pernah dengar tentang Oscar. Jadi surprise (kejutan), mereka datang ke Indonesia, saya sempat ketemu, sedikit mengobrol dan mereka pun siap untuk membantu Jakarta membentuk komisi film," ungkap Rano, mengisyaratkan potensi kolaborasi yang menjanjikan.

Dengan dukungan dari berbagai pihak dan perencanaan yang matang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta optimis bahwa Jakarta Film Commission akan terwujud pada tahun 2027, membawa dampak positif bagi perkembangan industri film di Indonesia dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah bagi para sineas.