Jakarta Prioritaskan Pembangunan Tanggul Laut Raksasa: Alokasi Anggaran Tahunan Capai Rp 5 Triliun

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menunjukkan komitmennya dalam mengatasi ancaman banjir rob di wilayah pesisir utara dengan mengalokasikan anggaran signifikan untuk pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa Jakarta akan mendapatkan bagian pembangunan tanggul sepanjang 19 kilometer dari keseluruhan proyek.

Anggaran sebesar Rp 5 triliun per tahun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah disiapkan untuk merealisasikan proyek ambisius ini. Dana tersebut akan dikombinasikan dengan pendanaan dari pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur vital tersebut. Pramono Anung menjelaskan bahwa alokasi anggaran ini merupakan investasi jangka panjang untuk melindungi Jakarta dari potensi dampak buruk perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah meminta Pemprov Jakarta untuk berpartisipasi aktif dalam pendanaan proyek giant sea wall. Estimasi biaya total untuk pembangunan tanggul laut di Teluk Jakarta mencapai 8 hingga 10 miliar dollar AS, atau setara dengan Rp 129,7 hingga 162,1 triliun. Skema pendanaan akan dibagi antara pemerintah pusat dan daerah.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 500 kilometer yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Proyek ini diperkirakan menelan biaya hingga 80 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 1,29 kuadriliun dan akan memakan waktu 15-20 tahun untuk diselesaikan. Prioritas utama akan diberikan pada empat titik kritis yang mengalami banjir rob parah, yaitu:

  • Jakarta Utara (Teluk Jakarta)
  • Semarang Utara
  • Pekalongan Utara
  • Brebes Utara

Presiden Prabowo membuka peluang bagi investor asing dari berbagai negara, termasuk China, Jepang, Korea, Eropa, dan Timur Tengah, untuk berpartisipasi dalam proyek ini. Namun, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memulai pembangunan tanpa menunggu investasi asing, dengan mengandalkan kekuatan dan sumber daya dalam negeri.

Dengan alokasi anggaran yang signifikan dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Jakarta menunjukkan keseriusannya dalam melindungi wilayahnya dari ancaman banjir rob dan dampak perubahan iklim. Pembangunan giant sea wall diharapkan dapat memberikan perlindungan jangka panjang bagi masyarakat dan infrastruktur di wilayah pesisir utara Jakarta.