Pramono Anung Undang Anies Baswedan Saksikan Persija di JIS: Keakraban Terjalin di Tengah Diskusi Jakarta

markdown Jakarta, Indonesia - Suasana hangat mewarnai acara "Future Talk feat Endgame: What's Jakarta's Future?" di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Minggu (15/6/2025), saat Gubernur Jakarta Pramono Anung dan mantan Gubernur Anies Baswedan hadir bersama. Pertemuan ini menjadi sorotan publik, bukan hanya karena kehadiran dua tokoh penting ini, tetapi juga karena interaksi akrab yang mereka tunjukkan.

Dalam kesempatan tersebut, Pramono Anung secara terbuka mengundang Anies Baswedan untuk menyaksikan pertandingan Persija Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS). Ajakan ini disampaikan Pramono saat memberikan sambutan di hadapan para hadirin. "Saya tadi katakan sama Mas Anies. Mas, kapan lihat Persija main di JIS?" ujar Pramono, disambut tepuk tangan meriah.

Lebih lanjut, Pramono menambahkan bahwa Anies akan merasa lebih nyaman menyaksikan pertandingan di JIS karena kini ia menjadi "tuan rumah". "Karena apa? Tuan rumahnya saya. Tuan rumahnya orang yang baik. Bukan orang membuat Mas Anies merasa tidak nyaman," katanya, diikuti gelak tawa dari hadirin, termasuk Anies.

Pramono juga menyinggung perbaikan fasilitas di JIS, seperti jembatan dan area parkir, yang menurutnya akan meningkatkan kenyamanan para penonton. "Kalau jembatannya sudah jadi, kemudian tempat parkirnya sudah baik, atmosfernya pasti beda banget ketika Mas Anies nonton," jelasnya.

Kedatangan Pramono dan Anies di TIM juga menjadi perhatian. Keduanya tiba bersamaan dan duduk berdampingan di kursi tamu utama. Sepanjang acara, mereka terlihat berbincang santai dan beberapa kali tertawa bersama. Sebelum Pramono naik ke panggung, keduanya bahkan sempat berfoto bersama.

Dalam sesi diskusi, Pramono menyampaikan pendekatannya dalam menangani masalah perkotaan adalah melalui dialog, bukan penggusuran paksa. Pernyataan ini disampaikan saat membahas isu Kampung Susun Bayam yang terdampak pembangunan JIS. Meskipun ada tekanan untuk melakukan penggusuran, Pramono memilih untuk menolak.

"Ada yang pengin saya nggusur-nggusur juga, Mas Anies. Tapi, saya bilang enggak," ujar Pramono sambil menoleh ke arah Anies. Ia menekankan pentingnya penertiban, namun dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. "Kita cari jalan keluar. Tetapi bagi warga yang tidak tertib menggunakan tempat-tempat yang bukan haknya harus kami tertibkan," tegasnya.

Mengenai rencana pembangunan markas Persija di JIS, Pramono menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memilih jalur negosiasi, bukan penggusuran. "Kami melakukan negosiasi, dibantu dengan Direktur Utama Jakpro, supaya Persija home base-nya di JIS," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Negosiasi ini difasilitasi oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta, termasuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola JIS.

Berikut poin-poin penting yang menggarisbawahi keakraban dan kesamaan pandangan antara Pramono Anung dan Anies Baswedan:

  • Undangan terbuka Pramono kepada Anies untuk menonton Persija di JIS.
  • Penekanan Pramono pada kenyamanan dan keamanan Anies sebagai tamu di JIS.
  • Perbincangan santai dan tawa bersama sepanjang acara di TIM.
  • Kesamaan pendekatan dialog dalam menangani masalah perkotaan, menghindari penggusuran.
  • Penegasan Pramono tentang pentingnya penertiban dengan mengedepankan nilai kemanusiaan.
  • Upaya negosiasi Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan JIS sebagai markas Persija.