Pemerintah Indonesia terus berupaya menyeimbangkan antara pemenuhan kebutuhan susu nasional melalui impor dan peningkatan produksi dalam negeri. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa susu merupakan komoditas strategis dalam agenda ketahanan pangan nasional. Hal ini disampaikan dalam peringatan Hari Susu Nusantara 2025.

Fokus pemerintah saat ini adalah menarik investasi untuk pengembangan sektor peternakan sapi perah, industri pengolahan susu, serta infrastruktur pendukung lainnya. Langkah ini diambil sejalan dengan visi presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan, dimana susu dianggap sebagai salah satu komoditas kunci yang perlu dikembangkan melalui produksi domestik. Arief Prasetyo Adi menyampaikan Pemerintah telah menyiapkan berbagai skema investasi. Pemerintah menekankan pentingnya membangun industri susu yang kuat di dalam negeri, mengingat Indonesia memiliki populasi lebih dari 280 juta jiwa. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat dan pelaku usaha lokal.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menambahkan bahwa susu memegang peranan penting dalam program pangan nasional, khususnya dalam membentuk generasi yang sehat dan cerdas. Program pangan yang dicanangkan pemerintah mencakup pemenuhan kebutuhan karbohidrat dan protein, dimana susu menjadi sumber nutrisi penting untuk mendukung kecerdasan dan pertumbuhan anak-anak Indonesia.

Di sisi lain, pemerintah juga mengambil kebijakan untuk membuka keran impor sapi hidup secara luas. Langkah ini bertujuan untuk menjamin pasokan daging dan susu, serta memperkuat ketahanan pangan secara keseluruhan. Pemerintah mengajak masyarakat untuk meningkatkan konsumsi susu sebagai bagian dari upaya untuk membangkitkan kembali industri susu dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi kemajuan sektor ini.

• Peningkatan Investasi
• Pengembangan Sektor Peternakan
• Peningkatan Konsumsi Susu