Tekanan Darah Tinggi Diduga Jadi Pemicu Masalah Jantung yang Diderita Musisi Gustiwiw
Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air dengan kepergian musisi dan komedian muda berbakat, Gustiwiw, di usia 25 tahun. Sri Yulianti, ibunda dari Gusti Irwan Wibowo (nama asli Gustiwiw), mengungkapkan bahwa putranya memiliki riwayat tekanan darah tinggi yang diduga kuat memicu gangguan pada jantungnya.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Gustiwiw sempat mengeluhkan pusing kepada seorang teman. Bahkan, ia sempat terjatuh di kamar mandi dan saat ditemukan, denyut nadinya sudah tidak teraba. Sri Yulianti mengaku sangat terpukul dan awalnya sulit mempercayai kenyataan pahit ini. Kendati dokter telah mengonfirmasi kondisi putranya, ia tetap berharap akan adanya keajaiban.
"Sempat kata temannya pusing, terus setelah dokter diagnosis tensinya tinggi terus jadi jantung," ungkap Sri Yulianti.
Menanggapi kasus ini, seorang spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Vito Damay, menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi memang memiliki potensi untuk memicu berbagai masalah pada jantung. Tekanan darah tinggi dapat memengaruhi kinerja jantung melalui beberapa mekanisme yang kompleks. Salah satunya adalah pembesaran jantung atau kardiomegali. Kondisi ini, meski awalnya mungkin tidak terasa signifikan, dapat memicu munculnya gumpalan darah atau gangguan irama jantung yang berakibat fatal.
"Ini bisa membuat orang mengalami kardiomegali (pembesaran jantung). Awalnya bisa tidak terasa signifikan, cepat lelah mungkin salah satu yang paling awal dialami," terang dr. Vito.
Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah koroner. Kerusakan ini memicu terbentuknya plak yang menyumbat pembuluh darah dan mengurangi pasokan oksigen ke jantung (iskemia). Kondisi inilah yang dikenal sebagai penyakit jantung koroner. Dalam jangka panjang, iskemia dapat melemahkan otot jantung dan mengurangi kemampuannya untuk memompa darah secara efektif. Gumpalan darah yang terbentuk di ruang jantung juga berpotensi memicu terjadinya stroke.
Dr. Vito menambahkan bahwa iskemia pada otot jantung dapat menyebabkan gangguan kelistrikan jantung yang fatal dan mendadak.
"Iskemia pada otot jantung ini juga dapat menyebabkan konslet kelistrikan jantung yang fatal dan mendadak," jelasnya.
Plak yang terbentuk di dalam pembuluh darah koroner juga berisiko pecah dan menyumbat pembuluh darah yang seharusnya memasok oksigen dan nutrisi ke jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung, kerusakan permanen pada otot jantung, atau bahkan henti jantung mendadak.
Berikut adalah beberapa mekanisme yang menjelaskan bagaimana tekanan darah tinggi dapat memicu masalah jantung:
- Pembesaran Jantung (Kardiomegali): Tekanan darah tinggi memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang dapat menyebabkan otot jantung menebal dan membesar. Jantung yang membesar kurang efisien dan rentan terhadap gagal jantung.
- Penyakit Jantung Koroner: Tekanan darah tinggi dapat merusak lapisan dalam arteri koroner, yang memasok darah ke jantung. Kerusakan ini dapat menyebabkan penumpukan plak, suatu kondisi yang disebut aterosklerosis. Plak dapat mempersempit arteri dan mengurangi aliran darah ke jantung, menyebabkan nyeri dada (angina) atau serangan jantung.
- Gagal Jantung: Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat melemahkan otot jantung dan menyebabkan gagal jantung. Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Aritmia: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan perubahan struktural pada jantung yang dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung, yang menyebabkan aritmia (detak jantung tidak teratur).
- Stroke: Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama untuk stroke. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di otak, sehingga lebih mungkin pecah atau tersumbat.