Nelayan Bangka Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Tersengat Ikan Pari Saat Selamatkan Perahu yang Bocor

Seorang nelayan bernama Sukma (34) harus mendapatkan perawatan medis intensif setelah mengalami insiden tidak mengenakkan di perairan Pantai Koala, Bangka Belitung. Sukma, yang sedang berupaya menyelamatkan perahunya yang bocor, tidak sengaja tersengat ikan pari pada bagian kakinya.

Menurut keterangan dari Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, insiden ini terjadi ketika Sukma bersama rekannya, Rahmat (45), berusaha mendorong perahu mesin tempel mereka yang mengalami kebocoran ke arah pantai. Upaya penyelamatan perahu tersebut dilakukan setelah mereka menyadari kebocoran pada Sabtu malam. Mereka berusaha keras memperbaiki kerusakan dan mengarahkan perahu kembali ke daratan.

Nahas, saat mendorong perahu di perairan dangkal dekat Pantai Koala pada Minggu pagi, Sukma tidak sengaja menginjak seekor ikan pari. Sengatan tersebut menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan pembengkakan pada kakinya. Melihat kondisi Sukma yang semakin memburuk, Rahmat segera bertindak cepat.

Rahmat segera menarik Sukma kembali ke atas perahu dan langsung menghubungi pihak berwenang untuk meminta bantuan evakuasi medis. Laporan darurat tersebut diterima oleh Tim SAR Pangkalpinang melalui seorang relawan tanggap bencana bernama Achin.

Menanggapi laporan tersebut, Kansar Pangkalpinang dengan sigap mengirimkan tim penyelamat yang dilengkapi dengan Rigid Bouyancy Boat (RBB) milik Basarnas menuju lokasi kejadian. Tim medis dari Balai Karantina Kesehatan Pangkalpinang juga turut serta memberikan pertolongan pertama dan perawatan medis kepada Sukma di lokasi.

Setelah mendapatkan penanganan awal, Sukma segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sementara itu, perahu milik Sukma yang mengalami kebocoran ditarik menuju dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Baturusa, Pangkalbalam, untuk dilakukan perbaikan.

Insiden ini menjadi pengingat bagi para nelayan untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi bahaya di laut, terutama saat melakukan aktivitas di perairan dangkal yang menjadi habitat berbagai jenis biota laut, termasuk ikan pari.