Investigasi Intensif Penembakan WNA Australia di Bali: Polisi Buru Pelaku dan Periksa Saksi

Penyelidikan Mendalam Kasus Penembakan WNA Australia di Bali

Kepolisian Daerah (Polda) Bali meningkatkan upaya pengejaran terhadap dua pelaku yang diduga terlibat dalam penembakan terhadap dua warga negara Australia di sebuah vila yang terletak di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Kejadian tragis ini mengakibatkan satu korban jiwa dan satu lainnya mengalami luka-luka serius. Guna mempercepat proses investigasi, Polda Bali menjalin kerjasama erat dengan pihak Imigrasi dan kepolisian Australia.

"Kami berkomitmen penuh untuk mengungkap tuntas kasus ini, mengingat melibatkan warga negara asing," tegas Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Daniel Adityajaya, saat memberikan keterangan di Buleleng pada hari Minggu.

Kapolda menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil analisis forensik yang diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut dalam mengungkap motif dan kronologi penembakan. Polres Badung juga terus mendalami kasus ini. Kapolres Badung, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) M Arif Batubara, menjelaskan bahwa beberapa jejak yang ditinggalkan pelaku menjadi petunjuk penting bagi tim penyidik. Penyelidikan ini melibatkan berbagai unsur kepolisian dan terus berkoordinasi dengan Polda Bali.

Temuan di Lokasi Kejadian

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas kepolisian berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk 55 pecahan proyektil, 17 selongsong peluru, dan dua proyektil utuh. Kapolres Arif menjelaskan bahwa informasi awal menyebutkan adanya 17 peluru, namun jumlah tersebut masih perlu diverifikasi lebih lanjut. Jenis senjata api yang digunakan pelaku juga masih dalam proses identifikasi.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi mata, pelaku penembakan diduga berjumlah dua orang pria yang berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan aksen Australia. Salah seorang pelaku terekam kamera CCTV mengenakan jaket berwarna oranye, helm, dan mengendarai sepeda motor matik. Sementara itu, pelaku lainnya diduga mengenakan jaket hijau dan masker. Penyidik masih berupaya mencocokkan keterangan saksi dengan rekaman CCTV lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai identitas dan ciri-ciri pelaku.

Kondisi Korban dan Proses Pemeriksaan

Salah satu korban penembakan, Sanar Ghanim, telah diperbolehkan keluar dari Rumah Sakit (RS) BIMC Kuta setelah menjalani perawatan intensif. Kondisi kesehatan WNA Australia berusia 35 tahun itu dilaporkan sudah membaik. Selama perawatan, rumah sakit dijaga ketat oleh aparat kepolisian bersenjata lengkap.

Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar (Kombes) Ariasandy, menjelaskan bahwa Sanar Ghanim belum dapat dimintai keterangan terkait kasus penembakan yang menimpanya karena masih dalam tahap pemulihan. Penyidik masih menunggu keterangan resmi dari tim medis mengenai kondisi kesehatan Ghanim, serta hasil autopsi dari jenazah Zivan Radmanovic (33), korban tewas dalam insiden tersebut.

Upaya Pengejaran Pelaku

Kombes Ariasandy menegaskan bahwa penyidik terus berupaya mencari keberadaan kedua pelaku penembakan. Pihaknya menduga bahwa para pelaku masih berada di wilayah Bali. Polda Bali telah berkoordinasi dengan pihak bandara dan seluruh Polres yang memiliki pintu keluar masuk Bali untuk memperketat pengawasan dan mencegah pelaku melarikan diri.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dua WNA Australia menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal di sebuah vila di kawasan Banjar Sedahan, Desa Munggu, Mengwi, Badung. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu dini hari. Zivan Radmanovic ditemukan tewas di lokasi kejadian dengan luka tembak di kaki dan dada, serta luka di wajah dan bahu kiri. Sementara itu, Sanar Ghanim mengalami luka serius dan sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Dari hasil penyelidikan awal, polisi menemukan pecahan peluru, selongsong peluru, dan proyektil peluru di vila tersebut. Tidak ada barang berharga milik korban yang hilang. Kuat dugaan, aksi penembakan tersebut dilakukan oleh dua orang pria yang juga berasal dari Australia. Mereka berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan logat Australia. Hal ini diperkuat dengan rekaman CCTV di sekitar vila. Saat ini, polisi telah memeriksa tujuh orang saksi di Polres Badung. Selain itu, ditemukan tanda-tanda bahwa pelaku memaksa masuk ke vila dengan cara memecah kaca.