Kementerian Agama Menepis Tudingan Petugas Haji 'Nebeng' Ibadah

Menteri Agama RI, H. Nasaruddin Umar, baru-baru ini menanggapi isu yang beredar mengenai sejumlah petugas haji yang dituding hanya memanfaatkan kesempatan untuk beribadah haji tanpa menjalankan tugas dengan semestinya. Menag dengan tegas membantah anggapan tersebut, menyebutnya tidak etis dan berpotensi menyakiti hati para petugas yang telah berdedikasi melayani jemaah.

"Saya kira tidak pantas menggunakan istilah 'nebeng' seperti itu," ujar Nasaruddin saat ditemui di Jeddah, Arab Saudi. Ia menjelaskan bahwa jika syarat menjadi petugas haji adalah sudah pernah berhaji, maka akan sulit mencari personel yang memenuhi kriteria tersebut. Menag memberikan contoh personel dari unsur TNI dan Polri yang turut serta dalam membantu kelancaran ibadah haji. Menurutnya, banyak dari mereka belum pernah melaksanakan ibadah haji, namun tetap menunjukkan komitmen penuh dalam melayani para jemaah.

"Banyak anggota polisi dan tentara kita yang belum pernah naik haji. Yang terpenting bagi saya adalah apakah mereka menjalankan tugas dengan baik. Apa gunanya seseorang yang sudah berhaji, tetapi justru merepotkan petugas lain?" tegasnya.

Nasaruddin menekankan bahwa petugas haji telah bekerja semaksimal mungkin di lapangan. Bahkan, pada puncak ibadah haji, banyak dari mereka yang rela tidur di tempat terbuka demi mendampingi dan membantu jemaah. Ia meminta masyarakat untuk tidak meremehkan pengorbanan para petugas haji.

"Lihatlah para anggota polisi dan tentara, mereka kuat dan tahan terhadap panas matahari. Memang benar mereka belum pernah haji, tapi jangan katakan mereka hanya 'nebeng' berhaji," imbuhnya.

Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga mengingatkan agar publik tidak melukai perasaan para petugas haji dengan narasi negatif. Ia menilai mereka adalah garda terdepan yang paling banyak berkontribusi dalam kelancaran ibadah haji.

"Jangan sampai kita melukai perasaan mereka. Mereka adalah orang-orang yang paling banyak berkeringat. Mereka jarang beristirahat, hanya sempat mengganti pakaian di hotel. Mereka tidur di lapangan, kasihan sekali. Saya tidak ingin mengecilkan atau meremehkan prestasi para petugas kita," pungkasnya.

Sebelumnya, isu mengenai adanya petugas haji yang hanya memanfaatkan kesempatan untuk beribadah haji diungkapkan oleh Wakil Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia menemukan sejumlah Petugas Haji Daerah (PHD) yang tidak menjalankan fungsi mereka dengan baik.

"Kami menemukan ada petugas yang hanya 'nebeng' naik haji. Ada PHD dari daerah yang sekadar ikut berhaji, tetapi tidak menjalankan tugasnya sebagai petugas haji," ungkap Dahnil dalam konferensi pers di Jakarta.

Dahnil merasa perlu ada evaluasi terhadap sistem rekrutmen petugas haji untuk tahun-tahun mendatang. BP Haji berencana memperbarui sistem rekrutmen agar menghasilkan petugas yang berkualitas dan siap melayani jemaah.

"Rekrutmen petugas, terutama dari petugas haji daerah, perlu dievaluasi secara menyeluruh," tegasnya.

Meski demikian, Dahnil tetap mengapresiasi sebagian besar petugas yang telah bekerja dengan baik, penuh dedikasi, dan profesional.

"Kami mengapresiasi semua pihak yang telah membantu tugas-tugas penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama dengan maksimal," kata Dahnil.

"Petugas sudah bekerja keras di lapangan, banyak yang bekerja dengan ikhlas dan tulus. Meskipun terus terang, jumlah petugas tidak sebanding dengan jumlah jemaah yang besar," lanjutnya.

  • Evaluasi rekrutmen petugas haji daerah.
  • Pentingnya petugas haji yang berkualitas dan siap melayani jemaah.