Kabar Duka: Gusti Irawan Wibowo Meninggal Dunia di Usia Muda, Hipertensi Mengintai Generasi Muda

Kabar duka menyelimuti, Gusti Irawan Wibowo, atau yang lebih dikenal dengan nama Gustiwiw, menghembuskan nafas terakhirnya di usia 25 tahun. Sebelum kepergiannya, Gustiwiw sempat mengeluhkan sakit kepala kepada teman-temannya. Insiden tragis terjadi ketika ia ditemukan terjatuh di kamar mandi dan sudah tidak bernyawa. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa hipertensi, atau tekanan darah tinggi, tidak hanya menjadi ancaman bagi usia lanjut, tetapi juga dapat menyerang generasi muda.

Hipertensi didefinisikan sebagai kondisi kronis di mana tekanan darah di arteri secara persisten meningkat. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh penyempitan arteri yang menghambat kelancaran aliran darah. Meskipun peningkatan tekanan darah seringkali seiring dengan bertambahnya usia, dewasa muda pun tidak luput dari risiko ini.

Faktor Risiko Hipertensi pada Usia Muda

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko hipertensi pada usia muda, di antaranya:

  • Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas, yang diukur dengan indeks massa tubuh (BMI) di atas 25 atau rasio pinggang-pinggul di atas 0,85, dapat menjadi pemicu.
  • Konsumsi Alkohol: Studi menunjukkan bahwa menghindari konsumsi alkohol dapat menurunkan risiko hipertensi secara signifikan.
  • Merokok: Merokok tembakau merupakan faktor risiko utama yang dapat dimodifikasi untuk mencegah tekanan darah tinggi.
  • Obat-obatan Tertentu: Beberapa jenis obat, seperti pil KB yang mengandung estrogen, antidepresan tertentu, dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Asupan Garam Tinggi: Konsumsi garam berlebihan, melebihi 10 gram per hari, dapat memicu peningkatan tekanan darah.
  • Kurangnya Aktivitas Fisik: Kurangnya olahraga dan aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko hipertensi. American Heart Association (AHA) merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang setiap minggu dan latihan kekuatan minimal 2 hari per minggu.
  • Kondisi Kesehatan Tertentu: Penyakit ginjal, hipotiroidisme, dan sleep apnea dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
  • Konsumsi Daging Merah: Konsumsi daging merah secara teratur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi.
  • Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan hipertensi sebelum usia 60 tahun meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini.

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan serius pada pembuluh darah, jantung, otak, dan organ-organ vital lainnya. Kondisi ini juga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini dan mengelola faktor risiko hipertensi sejak usia muda. Perubahan gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, mengurangi konsumsi garam dan alkohol, berhenti merokok, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres, dapat membantu mencegah dan mengendalikan hipertensi.

Kepergian Gustiwiw menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan, terutama tekanan darah, sejak usia muda. Deteksi dini dan pencegahan adalah kunci untuk menghindari komplikasi serius akibat hipertensi.