Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah mengimplementasikan serangkaian strategi komprehensif guna mewujudkan pemerataan kesempatan kerja di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap dinamika pasar tenaga kerja yang terus berubah, baik di tingkat nasional maupun regional Asia-Pasifik.

Fokus utama dari strategi ini adalah menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, fleksibel, dan adaptif. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menekankan pentingnya meninggalkan pendekatan yang seragam dan tidak relevan dengan kebutuhan spesifik berbagai kelompok pekerja. Transformasi ini diperlukan mengingat tantangan yang dihadapi sangat beragam, mulai dari tingginya angka pengangguran di kalangan generasi muda hingga meningkatnya partisipasi pekerja berusia lanjut.

Beberapa inisiatif kunci yang sedang dijalankan meliputi:

• Transformasi Balai Latihan Kerja (BLK): BLK akan di модернизируйте agar kurikulum dan program pelatihannya selaras dengan kebutuhan industri masa depan. Tujuannya adalah untuk membekali para pencari kerja dengan keterampilan yang relevan dan berdaya saing tinggi.
• Penguatan Hubungan Industrial Transformasional: Kemnaker mendorong terciptanya hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan antara pekerja dan pengusaha. Hal ini diharapkan dapat menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi pertumbuhan produktivitas dan kesejahteraan pekerja.
• Perluasan Program Pemagangan Nasional: Program pemagangan akan diperluas untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia industri. Melalui pemagangan, para lulusan baru dapat memperoleh pengalaman kerja praktis dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan.
• Peningkatan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan: Cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan akan diperluas untuk memberikan perlindungan yang lebih komprehensif bagi para pekerja, terutama kelompok rentan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat pekerja di tengah gejolak ekonomi global.

Selain fokus pada isu-isu ketenagakerjaan dalam negeri, Menaker Yassierli juga aktif terlibat dalam forum-forum internasional. Dalam pertemuan Asia Pacific Group (ASPAG) Ministerial Meeting di Jenewa, Swiss, ia menyampaikan apresiasi atas solidaritas negara-negara ASPAG terhadap Palestina dan dukungan terhadap kelanjutan kerja Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di wilayah tersebut.

Menaker juga menekankan pentingnya representasi yang adil bagi negara-negara Asia-Pasifik di lembaga-lembaga internasional seperti ILO. Ia meyakini bahwa kolaborasi regional merupakan kunci untuk membentuk masa depan dunia kerja yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.