Tragedi di SMP Negeri 3 Pasuruan: Siswa Kelas 2 Meregang Nyawa Akibat Sengatan Listrik Mikrofon
Duka Mendalam Selimuti SMP Negeri 3 Pasuruan
Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Pasuruan. Seorang siswa kelas 2 SMP Negeri 3 Pasuruan, berinisial MF, meninggal dunia akibat tersetrum mikrofon saat berada di lingkungan sekolah. Insiden tragis ini terjadi pada hari Senin, 16 Juni 2025, sekitar pukul 08.00 WIB, ketika sekolah tersebut tengah mengadakan kegiatan olahraga rutin.
Menurut keterangan pihak kepolisian, kejadian bermula ketika MF, seorang pelajar yang beralamat di Jalan Sunan Ampel, Kota Pasuruan, baru saja menyelesaikan kegiatan olahraga di lapangan sekolah yang terletak di Jalan Kartini, Kelurahan Bangilan, Kecamatan Purworejo. Tiba-tiba, MF dilaporkan mengalami sengatan listrik dari peralatan sound system yang digunakan untuk kegiatan MC di lapangan.
"Korban diduga tersetrum saat berada dekat dengan peralatan elektronik yang digunakan untuk kegiatan MC di lapangan," ujar Kompol Muljono, Kapolsek Purworejo, saat memberikan keterangan di lokasi kejadian.
Melihat kejadian tersebut, pihak sekolah dengan sigap segera membawa MF ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sayang, nyawa MF tidak dapat diselamatkan. Petugas medis di puskesmas menyatakan bahwa MF telah meninggal dunia setibanya di sana.
"Berdasarkan pemeriksaan dokter di puskesmas, korban dinyatakan telah meninggal dunia," imbuh Kompol Muljono.
Guna penyelidikan lebih lanjut, jenazah MF kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya sengatan listrik tersebut, termasuk memeriksa kondisi peralatan elektronik yang digunakan dan memastikan apakah ada kelalaian dalam pemasangan atau perawatan peralatan tersebut.
Kejadian ini menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan seluruh civitas akademika SMP Negeri 3 Pasuruan. Pihak sekolah dan dinas pendidikan setempat menyatakan belasungkawa yang mendalam atas kepergian MF dan berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang ditinggalkan.
Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak, terutama pihak sekolah dan instansi terkait, untuk lebih memperhatikan keselamatan dan keamanan siswa di lingkungan sekolah. Pemeriksaan rutin terhadap instalasi listrik dan peralatan elektronik, serta sosialisasi mengenai keselamatan listrik kepada siswa, menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari.