Hujan Deras Picu Banjir Luwu, Ratusan Rumah Terendam di Empat Kecamatan
Hujan Deras Picu Banjir Luwu, Ratusan Rumah Terendam di Empat Kecamatan
Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin sore, 3 Maret 2025, hingga Selasa dini hari, 4 Maret 2025. Bencana alam ini mengakibatkan terendamnya ratusan rumah di empat kecamatan dan menimbulkan kerugian material yang signifikan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu melaporkan dampak yang cukup parah, dengan total 487 rumah warga terendam banjir di sepuluh desa yang tersebar di empat kecamatan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan BPBD Luwu, Kecamatan Kamanre menjadi wilayah yang paling parah terdampak, dengan 215 unit rumah terendam. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Lamasi Timur (150 rumah), Kecamatan Ponrang Selatan (65 rumah), dan Kecamatan Bua (57 rumah). Kepala Pelaksana BPBD Luwu, Andi Baso Tenriessa, menjelaskan rincian desa yang terdampak sebagai berikut:
- Kecamatan Kamanre: Kelurahan Cilallang, Desa Wara, Desa Salu Paremang, Desa Salu Paremang Selatan, dan Desa Libukkang.
- Kecamatan Ponrang Selatan: Desa Taramattekeng dan Desa Paccerakang.
- Kecamatan Bua: Desa Pamesakkang.
- Kecamatan Lamasi Timur: Desa Pompengan Tengah dan Desa Pompengan Pantai.
Banjir di beberapa wilayah diakibatkan oleh meluapnya sungai-sungai setempat. Di Kecamatan Bua, luapan sungai yang berasal dari Desa Bukit Harapan menjadi penyebab utama. Sementara itu, di Kecamatan Lamasi Timur, luapan Sungai Pompengan menyebabkan dua desa terendam dan menimbulkan kerusakan infrastruktur. Selain 150 rumah, banjir di Lamasi Timur juga merusak dua unit fasilitas pendidikan, satu unit Puskesmas Pembantu (Pustu), dan 20 hektar tambak ikan. Kerusakan infrastruktur ini diperkirakan akan memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar untuk pemulihannya.
Di Kecamatan Kamanre dan Ponrang Selatan, banjir dipicu oleh meluapnya Sungai Paremang akibat hujan deras di wilayah hulu pegunungan. Ketinggian air dilaporkan mencapai 90 sentimeter, merendam tidak hanya rumah warga, tetapi juga ruas jalan, rumah ibadah, dan fasilitas umum lainnya. Banjir dilaporkan mulai terjadi sekitar pukul 03.55 WITA.
Pada Selasa siang, tim Kompas.com melaporkan bahwa kondisi banjir di Desa Pompengan Tengah dan Pompengan Pantai, Kecamatan Lamasi Timur, mulai surut sekitar pukul 14.21 WITA. Warga terdampak terlihat mulai membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa lumpur dan puing-puing yang terbawa banjir. Proses pembersihan dan pemulihan pascabanjir ini diperkirakan akan memakan waktu dan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga kemanusiaan. BPBD Luwu terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana ini. Upaya pencegahan banjir di masa mendatang juga perlu dipertimbangkan, termasuk pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang lebih baik dan sistem peringatan dini yang lebih efektif.