Kendala Teknis OSN SD 2025 Picu Kekecewaan Peserta: Desakan Ujian Ulang Mengemuka

Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun 2025 menuai sorotan tajam dari para orang tua peserta. Pelaksanaan yang dilakukan secara daring pada tanggal 11 dan 12 Juni lalu, diwarnai dengan berbagai kendala teknis yang signifikan, memicu gelombang keluhan dan desakan agar sesi ujian yang terdampak dapat diulang.

Ruly, salah seorang orang tua peserta OSN dari Kota Bekasi, mengungkapkan kekecewaannya atas permasalahan sistem yang dialami putranya, Rendra, yang mengikuti kompetisi mata pelajaran Matematika. Menurut Ruly, pihak sekolah telah berupaya maksimal menyiapkan infrastruktur pendukung, termasuk perangkat komputer dan jaringan LAN yang memadai. Namun, upaya tersebut tidak mampu menghindarkan peserta dari gangguan teknis yang diduga disebabkan oleh tingginya lalu lintas akses ke server soal OSN secara bersamaan oleh peserta dari seluruh Indonesia.

Kronologi kejadian yang dialami Rendra menggambarkan betapa frustrasinya peserta dan panitia dalam menghadapi kendala sistem. Setelah berhasil melakukan login ke situs Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) setelah beberapa kali percobaan, Rendra kembali dihadapkan pada masalah saat hendak memasukkan token untuk mengakses soal. Situs mengalami error dan akun peserta secara otomatis logout. Upaya penggantian perangkat komputer hingga empat kali pun tidak serta merta menyelesaikan masalah, mengakibatkan keterlambatan waktu pengerjaan soal selama 20 menit bagi Rendra.

Ironisnya, keterlambatan tersebut tidak diimbangi dengan kompensasi waktu tambahan. Meskipun seharusnya Rendra memiliki waktu hingga pukul 09.20 WIB untuk menyelesaikan soal, sistem secara otomatis menutup akses pada pukul 09.00 WIB, sesuai dengan alokasi waktu pengerjaan selama 60 menit. Akibatnya, Rendra hanya memiliki waktu 40 menit untuk mengerjakan soal, sehingga tidak dapat mengerjakan soal secara optimal.

"Peserta dari seluruh Indonesia mengakses secara bersamaan. Di lapangan, variasi kesulitan aksesnya ada 5 menit - 20 menit yang saya tahu. Bahkan, ada kasus di Jawa Timur yang kehilangan waktu hampir 30 menit. Anak saya sendiri mengalami error selama 20 menit. Yang menjadi masalah adalah tidak ada kompensasi waktu pengerjaan atas error tersebut. Jadi, yang seharusnya 60 menit menjadi 40 menit, tidak optimal," ujar Rully.

Kekecewaan serupa juga banyak disuarakan oleh para orang tua peserta OSN melalui media sosial Puspresnas Kemendikbudristek. Banyak yang menyayangkan kendala teknis tersebut dapat mempengaruhi mental dan motivasi anak-anak yang telah berbulan-bulan mempersiapkan diri untuk kompetisi ini. Beberapa komentar yang muncul antara lain:

  • "Berbulan-bulan anak dilatih materi IPA, ternyata hari ini yang diuji mental mereka, bukan soal IPA-nya. Waktu masih 15 menit tiba-tiba log off sendiri entah ke submit atau nggak jawabannya. Coba berapa banyak anak kena mental bukan karena soalnya sulit tapi karena sistemnya ngaco," komentar akun @rai_aliffahrana.
  • "Sistem online selalu aja ada kendalanya.. malah ini terjadi terus dari tahun ke tahun kendalanya. Kenapa nggak menjadi evaluasi ya? Lebih baik sistem offline aja ya lebih aman. Kasian mental anak-anak nih, waktu masih panjang masa nge-logout sendiri.. sangat miris sekali dgn sistemnya," tulis akun @yonansutansyah.

Merespon keluhan yang berkembang, Ruly berharap Puspresnas dapat mempertimbangkan opsi pelaksanaan ujian ulang, setidaknya bagi peserta yang terdampak kendala teknis yang merugikan. Hingga berita ini diturunkan, Kepala Puspresnas belum memberikan tanggapan resmi atas konfirmasi yang diajukan.