Kasus Sifilis di Indonesia Meningkat Tajam, Lebih dari 20 Ribu Orang Terinfeksi
Lonjakan Kasus Sifilis di Indonesia: Ancaman Kesehatan yang Mengkhawatirkan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia baru-baru ini mengungkapkan data yang mengkhawatirkan terkait peningkatan kasus sifilis di tanah air. Hingga tahun 2024, tercatat lebih dari 20 ribu kasus sifilis, tepatnya 23.347 kasus, tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat, mengingat sifilis merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Sifilis, yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, dapat menginfeksi siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau gaya hidup. Penularan umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan luka terbuka (chancre) yang muncul pada tahap awal infeksi, biasanya saat berhubungan seksual secara vaginal, anal, atau oral. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau abrasi pada kulit atau selaput lendir.
Penyebab dan Cara Penularan Sifilis
Berikut beberapa penyebab dan cara penularan sifilis:
- Hubungan Seksual: Kontak dengan luka sifilis selama hubungan seksual (vaginal, anal, atau oral) adalah cara penularan yang paling umum.
- Kontak Langsung: Penularan dapat terjadi melalui ciuman atau sentuhan dengan luka aktif sifilis di bibir, lidah, mulut, payudara, atau alat kelamin, meskipun kasus ini jarang terjadi.
- Ibu ke Anak: Sifilis dapat menular dari ibu hamil ke janin melalui plasenta, menyebabkan sifilis kongenital pada bayi. Penularan juga dapat terjadi melalui ASI.
Sifilis tidak menular melalui:
- Duduk di toilet yang sama
- Berbagi peralatan makan
- Berpelukan
- Berciuman sosial
Bahaya Sifilis Jika Tidak Diobati
Jika tidak diobati, sifilis dapat berkembang menjadi beberapa tahap dan menyebabkan kerusakan permanen pada berbagai organ tubuh, termasuk:
- Jantung: Aneurisma aorta, penyakit katup jantung.
- Otak: Neurosyphilis, menyebabkan kelumpuhan, demensia, dan gangguan mental.
- Sistem Saraf: Kerusakan saraf yang menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kelemahan.
- Tulang: Kerusakan tulang yang menyebabkan nyeri dan deformitas.
- Mata: Peradangan mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
Selain itu, sifilis pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti keguguran, kelahiran prematur, kematian bayi dalam kandungan, atau sifilis kongenital pada bayi yang baru lahir.
Pencegahan dan Pengobatan Sifilis
Langkah-langkah pencegahan yang efektif meliputi:
- Abstinensi: Tidak melakukan hubungan seksual adalah cara paling efektif untuk mencegah penularan PMS, termasuk sifilis.
- Hubungan Monogami: Berhubungan seks hanya dengan satu pasangan yang sehat dan tidak terinfeksi.
- Penggunaan Kondom: Menggunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seks dapat mengurangi risiko penularan sifilis.
- Pemeriksaan Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika aktif secara seksual atau memiliki faktor risiko tinggi.
Sifilis dapat diobati dengan antibiotik, biasanya penisilin. Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Setelah pengobatan selesai, penting untuk melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bahwa infeksi telah hilang sepenuhnya.
Dengan meningkatnya kasus sifilis di Indonesia, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahannya. Edukasi yang komprehensif, pemeriksaan rutin, dan pengobatan dini adalah kunci untuk mengatasi ancaman sifilis dan melindungi kesehatan masyarakat.