Medco Energi Sukses Lakukan Lifting Perdana Minyak dari Lapangan Forel di Natuna

Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mengumumkan keberhasilan lifting perdana minyak dari Lapangan Forel, yang terletak di Blok B Laut Natuna Selatan, Kepulauan Riau. Volume lifting perdana ini mencapai 10.000 barel minyak per hari (BOPD), menandai pencapaian signifikan bagi perusahaan dan industri hulu migas Indonesia.

Minyak mentah yang dihasilkan dari Lapangan Forel ditampung dan diproses menggunakan fasilitas terapung Floating Production, Storage, and Offloading (FPSO) Marlin Natuna. Setelah proses penampungan dan pemrosesan awal, minyak tersebut siap untuk dikapalkan dan dipasarkan ke pembeli.

Ronald Gunawan, Direktur dan Chief Operating Officer MedcoEnergi, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. Beliau menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara pemerintah, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dan tim MedcoEnergi dalam mewujudkan keberhasilan proyek ini. “Keberhasilan lifting perdana ini mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah, SKK Migas, dan tim MedcoEnergi,” ujarnya.

MedcoEnergi menegaskan komitmennya untuk menjalankan proyek Forel dengan standar keselamatan kerja dan lingkungan (K3LL) yang tinggi. Perusahaan berupaya untuk memastikan bahwa semua kegiatan operasional dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah meresmikan dimulainya produksi perdana dari Lapangan Forel pada tanggal 16 Mei 2025. Peresmian ini menjadi bukti dukungan pemerintah terhadap pengembangan sektor hulu migas nasional.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan proyeksi produksi dari Lapangan Forel dan Lapangan Terubuk dapat mencapai total 20.000 barel minyak per hari. Selain itu, potensi produksi gas dari kedua lapangan ini diperkirakan mencapai 60 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Menteri Bahlil menekankan potensi surplus gas yang dapat diraih Indonesia jika produksi gas dari blok ini dapat dimulai pada tahun 2026. Surplus gas ini akan memungkinkan pemerintah untuk lebih fokus pada pencapaian target lifting minyak sebesar satu juta barel per hari pada tahun 2029 atau 2030.

Selain potensi produksi dari Lapangan Forel dan Terubuk, Menteri Bahlil juga mengungkapkan adanya potensi tambahan produksi minyak sebesar 7.000 barel per hari dari wilayah di sekitar Blok Forel. Sayangnya, potensi ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena pemegang izin sebelumnya sudah lama tidak aktif beroperasi. Pemerintah sedang berupaya untuk mencari solusi agar potensi ini dapat segera direalisasikan dan memberikan kontribusi positif bagi produksi minyak nasional.

Daftar Isi (Markdown):

  • Lifting Perdana Lapangan Forel
  • Fasilitas FPSO Marlin Natuna
  • Sinergi Pemerintah dan MedcoEnergi
  • Komitmen K3LL
  • Peresmian oleh Presiden
  • Proyeksi Produksi Minyak dan Gas
  • Potensi Surplus Gas
  • Target Lifting Minyak Nasional
  • Potensi Tambahan Produksi Minyak