Konflik Timur Tengah Mendorong Kenaikan Harga Emas: Analis Sarankan Investor untuk Membeli
Harga emas terus menunjukkan tren positif dalam beberapa hari terakhir, mendekati level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Situasi ini membuka peluang bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga emas.
Di pasar spot, harga emas mengalami kenaikan sebesar 0,3 persen, mencapai 3.442,09 dollar AS per ons troi. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh level tertinggi sejak 22 April pada sesi perdagangan awal. Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat juga mengalami penguatan sebesar 0,3 persen, mencapai posisi 3.461,90 dollar AS per ons troi.
Di pasar domestik, harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang (Antam) juga mengalami kenaikan sebesar Rp 8.000 per gram, mencapai Rp 1.968.000 per gram.
Menurut Lukman Leong, seorang analis dari Doo Financial Futures, meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel menjadi faktor utama yang memicu kenaikan harga emas. Ia menilai bahwa potensi kenaikan harga emas global masih sangat besar.
Lukman memperkirakan bahwa harga emas dapat meningkat setidaknya 10 persen tahun ini, mencapai level 3.800 dollar AS per ons troi, atau sekitar Rp 57 juta per ons troi. Dengan asumsi nilai tukar saat ini, harga emas di pasar domestik berpotensi mencapai kisaran Rp 2,15 juta hingga Rp 2,2 juta per gram.
Selain eskalasi konflik, Lukman juga menyoroti faktor-faktor lain yang mendukung kenaikan harga emas, seperti tingginya permintaan dari bank sentral, terutama China, dalam rangka diversifikasi cadangan devisa. Melemahnya daya tarik dolar AS sebagai aset safe haven dan ketidakpastian ekonomi global, termasuk risiko resesi di Amerika Serikat yang dapat mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga, juga menjadi faktor pendorong.
Lukman menyarankan investor untuk membeli emas karena potensi kenaikannya masih besar. Menurutnya, tidak ada indikasi yang mendukung penurunan harga emas. Ia merekomendasikan investor untuk mulai berinvestasi sekarang dan memanfaatkan setiap peluang saat harga mengalami koreksi atau saat tren naik berlanjut. Strategi dollar cost averaging dinilai paling tepat untuk aset yang sudah mengalami kenaikan signifikan dan diproyeksikan akan terus menguat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas:
- Eskalasi konflik Iran-Israel
- Permintaan tinggi dari bank sentral (terutama China)
- Melemahnya dolar AS
- Ketidakpastian ekonomi global
- Potensi penurunan suku bunga oleh The Fed
Rekomendasi Investasi:
- Beli emas
- Manfaatkan koreksi harga
- Gunakan strategi dollar cost averaging