BP Taskin Inisiasi Pembangunan Seribu Dapur Gizi di Wilayah 3T untuk Atasi Kemiskinan

Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mengambil langkah strategis dengan merencanakan pembangunan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Inisiatif ini merupakan bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang difokuskan untuk menjangkau daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan kemiskinan dan kekurangan gizi yang masih menjadi isu krusial di wilayah-wilayah tersebut.

Kesepakatan untuk merealisasikan program ini secara resmi ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BP Taskin dan Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, menyampaikan bahwa pembangunan 1.000 SPPG ini merupakan tahap awal dengan perlakuan khusus yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan demografis wilayah 3T. Berbeda dengan SPPG pada umumnya yang melayani minimal 3.000 penerima manfaat, SPPG di daerah 3T akan dirancang dengan kapasitas yang lebih kecil, menyesuaikan dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit di wilayah tersebut. Hal ini memastikan bahwa program MBG dapat menjangkau kelompok masyarakat yang paling membutuhkan, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak sekolah.

BP Taskin telah melakukan pemetaan awal untuk menentukan lokasi pembangunan SPPG. Beberapa daerah yang menjadi prioritas antara lain Lampung Barat, Sulawesi Tenggara, dan Kuningan, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada tingkat kemiskinan dan kerentanan gizi yang tinggi. Sebagai contoh, di Pulau Mentawai, Lampung Barat, direncanakan akan dibangun sekitar 20 SPPG untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat setempat. Wakil Kepala I BP Taskin, Nanik S Deyang, menambahkan bahwa BGN memberikan fleksibilitas khusus untuk program ini, memungkinkan SPPG di daerah 3T untuk menyalurkan 1.000 makanan bergizi gratis, meskipun dengan ukuran dapur yang lebih kecil. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan status gizi masyarakat di wilayah 3T. Program ini bukan hanya sekadar memberikan makanan gratis, tetapi juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan mendorong perubahan perilaku yang positif dalam pola makan masyarakat.